Kupang (ANTARA) - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat meminta para petani agar hasil pertanian hortikultura seperti Cabai dan Tomat dapat diolah dan diproduksi secara industri menjadi saos yang dapat memberikan nilai jual tinggi serta menurunkan ketergantungan terhadap produk olahan dari luar NTT.
"Apabila tanaman holtikultura yang ditanam para petani dapat diolah dan diproduksi secara industri menjadi saos yang dapat memberikan nilai jual tinggi dan keuntungan bagi petani menjadi lebih tinggi," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dalam keterangan tertulis Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT yang diterima di Kupang, Rabu, (5/7/2023).
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hal itu saat melakukan penanaman secara simbolis tanaman holtikultura jenis Cabai dan Tomat dengan sistem irigasi tetes di kebun percontohan pemerintah Kabupaten Belu di Kelurahan Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan.
Ia mengatakan pengembangan potensi tanaman hortikultura yang terus dilakukan pemerintah sebagai salah satu sumber daya dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.
Selama berada di kebun percontohan itu Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat memantau secara langsung perkembangan tanaman hortikultura dalam kawasan kebun contoh milik pemerintah Kabupaten Belu.
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengapresiasi terhadap Bupati Belu dr. Agustinus Taolin yang telah bekerja keras melaksanakan pengembangan potensi tanaman hortikultura sebagai salah satu sumber daya dalam mendorong kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
“Terima kasih kepada Bupati Belu karena sudah berkontribusi buat tempat ini menjadi berguna. Kalian jadikan tempat ini Surga yang mana memberikan kebaikan bagi banyak orang,” kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Ia mengatakan adanya kebun contoh ini merupakan bukti nyata dari kerja cerdas, kerja keras dan kerja-kerja kolaborasi yang membuahkan hasil.
Menurut Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat sekalipun Bupati Belu seorang dokter tetapi memiliki semangat belajar dalam bidang-bidang lainnya juga seperti pengembangan pertanian dengan hasil luar biasa.
Dia berharap pola kerja seperti ini harus terus dipertahankan dan dikembangkan tanpa terpengaruh pemimpin daerahnya berganti demi keberlanjutan desain pembangunan perekonomian masyarakat.
“Ini harus dipertahankan dan kita kembangkan jadi lebih baik lagi. Meskipun gubernur atau bupati berganti tapi pola kerja seperti ini harus tetap dipertahankan demi masa depan petani, masyarakat ,” tegas Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Ia mengatakan hasil pertanian hortikultura seperti Cabai dan Tomat dapat diolah dan diproduksi secara industri menjadi saos yang dapat memberikan nilai jual tinggi sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap produk-produk olahan dari luar NTT.
“Cara berpikir harus diubah untuk tidak lagi datangkan produk dari luar, sedangkan sebenarnya produk tersebut bisa kita hasilkan sendiri karena kita memiliki potensi hanya belum dikuasai dengan baik saja," tegas Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Baca juga: Manggarai Barat berkolaborasi dukung petani masuk industri pariwisata
Sementara itu Bupati Belu dr. Agustinus Taolin mengatakan lahan percontohan seluas dua hektare itu semula kurang difungsikan secara optimal namun karena melalui kerja keras pada PPL dan kelompok tani pihak Gereja untuk mengelola lahan percontohan bersama-sama.
Baca juga: PLN NTT alirkan listrik untuk mendukung produksi bawang di Rote Ndao
"Kami buktikan bahwa pengembangan pertanian hortikultura dengan sistem irigasi tetes ini membuahkan hasil yang memuaskan, khususnya bagi para kelompok tani di sini, kebun percontohan ini akan terus dikembangkan," kata Agustinus Taolin.
"Apabila tanaman holtikultura yang ditanam para petani dapat diolah dan diproduksi secara industri menjadi saos yang dapat memberikan nilai jual tinggi dan keuntungan bagi petani menjadi lebih tinggi," kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dalam keterangan tertulis Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT yang diterima di Kupang, Rabu, (5/7/2023).
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengatakan hal itu saat melakukan penanaman secara simbolis tanaman holtikultura jenis Cabai dan Tomat dengan sistem irigasi tetes di kebun percontohan pemerintah Kabupaten Belu di Kelurahan Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan.
Ia mengatakan pengembangan potensi tanaman hortikultura yang terus dilakukan pemerintah sebagai salah satu sumber daya dalam mendorong kesejahteraan masyarakat.
Selama berada di kebun percontohan itu Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat memantau secara langsung perkembangan tanaman hortikultura dalam kawasan kebun contoh milik pemerintah Kabupaten Belu.
Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengapresiasi terhadap Bupati Belu dr. Agustinus Taolin yang telah bekerja keras melaksanakan pengembangan potensi tanaman hortikultura sebagai salah satu sumber daya dalam mendorong kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
“Terima kasih kepada Bupati Belu karena sudah berkontribusi buat tempat ini menjadi berguna. Kalian jadikan tempat ini Surga yang mana memberikan kebaikan bagi banyak orang,” kata Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Ia mengatakan adanya kebun contoh ini merupakan bukti nyata dari kerja cerdas, kerja keras dan kerja-kerja kolaborasi yang membuahkan hasil.
Menurut Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat sekalipun Bupati Belu seorang dokter tetapi memiliki semangat belajar dalam bidang-bidang lainnya juga seperti pengembangan pertanian dengan hasil luar biasa.
Dia berharap pola kerja seperti ini harus terus dipertahankan dan dikembangkan tanpa terpengaruh pemimpin daerahnya berganti demi keberlanjutan desain pembangunan perekonomian masyarakat.
“Ini harus dipertahankan dan kita kembangkan jadi lebih baik lagi. Meskipun gubernur atau bupati berganti tapi pola kerja seperti ini harus tetap dipertahankan demi masa depan petani, masyarakat ,” tegas Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Ia mengatakan hasil pertanian hortikultura seperti Cabai dan Tomat dapat diolah dan diproduksi secara industri menjadi saos yang dapat memberikan nilai jual tinggi sekaligus mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap produk-produk olahan dari luar NTT.
“Cara berpikir harus diubah untuk tidak lagi datangkan produk dari luar, sedangkan sebenarnya produk tersebut bisa kita hasilkan sendiri karena kita memiliki potensi hanya belum dikuasai dengan baik saja," tegas Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Baca juga: Manggarai Barat berkolaborasi dukung petani masuk industri pariwisata
Sementara itu Bupati Belu dr. Agustinus Taolin mengatakan lahan percontohan seluas dua hektare itu semula kurang difungsikan secara optimal namun karena melalui kerja keras pada PPL dan kelompok tani pihak Gereja untuk mengelola lahan percontohan bersama-sama.
Baca juga: PLN NTT alirkan listrik untuk mendukung produksi bawang di Rote Ndao
"Kami buktikan bahwa pengembangan pertanian hortikultura dengan sistem irigasi tetes ini membuahkan hasil yang memuaskan, khususnya bagi para kelompok tani di sini, kebun percontohan ini akan terus dikembangkan," kata Agustinus Taolin.