Lewoleba (ANTARA) - Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur memperluas edukasi tentang obat dan makanan lewat Program Si OMA Masuk Desa di Ende, Ngada, dan Nagekeo.
"Program Si OMA Masuk Desa adalah program edukasi obat dan makanan yang berfokus pada peningkatan pengetahuan masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan," kata Kepala Loka POM Kabupaten Ende Benny Hendrawan Prabowo di Ende, Sabtu, (22/7/2023).
Ia mengatakan Loka POM Ende secara rutin melaksanakan Program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), baik secara langsung maupun menggunakan media sosial dan elektronik.
Namun, ia menilai penggunaan media sosial tidak banyak diakses oleh masyarakat pedesaan.
Dengan demikian kehadiran Program Si OMA Masuk Desa merupakan bentuk perluasan edukasi dari Loka POM Ende karena selama ini hanya berfokus di daerah perkotaan dan belum menjangkau daerah pedesaan.
"Oleh karena itu dengan Program Si OMA Masuk Desa ini diharapkan masyarakat yang tinggal di desa dapat memperoleh informasi obat dan makanan dengan optimal," katanya.
Dalam menjalankan program tersebut, Loka POM Ende memiliki fasilitator yang menjadi perpanjangan tangan instansi itu untuk melakukan KIE di daerah pedesaan. Program tersebut telah berjalan satu bulan dengan jumlah fasilitator empat hingga enam orang per kabupaten.
"Untuk tahap awal Loka POM di Kabupaten Ende bekerja sama dengan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) sebagai fasilitator di daerah, sehingga mereka bisa memberikan edukasi ke masyarakat di wilayah masing-masing," ucap Benny.
Untuk menjalan program ini, fasilitator menghubungi kepala desa setempat untuk melakukan mobilisasi massa guna pemberian edukasi yang lebih masif.
Apabila masyarakat yang mendapat informasi tersebut sudah banyak, katanya, fasilitator dapat memberikan informasi dari rumah ke rumah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Kami siapkan program ini selama enam bulan, nanti akan kami evaluasi. Apabila program ini terbukti efektif akan kami lanjutkan lagi dalam lingkup yang lebih luas," katanya.
Sekretaris Desa Podenura, Kabupaten Nagekeo, Selvianus Waka, memberikan apresiasi atas pelaksanaan Program Si OMA Masuk Desa yang telah dilaksanakan di desa itu pada 10 Juli 2023.
Dalam kegiatan itu, ada edukasi tentang dengan obat, makanan, dan kosmetik yang diberikan kepada pemerintah desa dan masyarakat.
Baca juga: BPOM temukan 23 produk kosmetik ilegal di Manggarai
Pihak desa melibatkan para kepala dusun, RT, kader posyandu, tenaga kesehatan, beberapa pemilik kios, dan utusan masyarakat dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: BPOM awasi takjil di kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo
"Selain kegiatan sosialisasi, harus juga ada pengawasan khusus untuk aktivitas pasar karena biasanya ada banyak yang menjual obat tanpa izin atau izin palsu," katanya.
"Program Si OMA Masuk Desa adalah program edukasi obat dan makanan yang berfokus pada peningkatan pengetahuan masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan," kata Kepala Loka POM Kabupaten Ende Benny Hendrawan Prabowo di Ende, Sabtu, (22/7/2023).
Ia mengatakan Loka POM Ende secara rutin melaksanakan Program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE), baik secara langsung maupun menggunakan media sosial dan elektronik.
Namun, ia menilai penggunaan media sosial tidak banyak diakses oleh masyarakat pedesaan.
Dengan demikian kehadiran Program Si OMA Masuk Desa merupakan bentuk perluasan edukasi dari Loka POM Ende karena selama ini hanya berfokus di daerah perkotaan dan belum menjangkau daerah pedesaan.
"Oleh karena itu dengan Program Si OMA Masuk Desa ini diharapkan masyarakat yang tinggal di desa dapat memperoleh informasi obat dan makanan dengan optimal," katanya.
Dalam menjalankan program tersebut, Loka POM Ende memiliki fasilitator yang menjadi perpanjangan tangan instansi itu untuk melakukan KIE di daerah pedesaan. Program tersebut telah berjalan satu bulan dengan jumlah fasilitator empat hingga enam orang per kabupaten.
"Untuk tahap awal Loka POM di Kabupaten Ende bekerja sama dengan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) sebagai fasilitator di daerah, sehingga mereka bisa memberikan edukasi ke masyarakat di wilayah masing-masing," ucap Benny.
Untuk menjalan program ini, fasilitator menghubungi kepala desa setempat untuk melakukan mobilisasi massa guna pemberian edukasi yang lebih masif.
Apabila masyarakat yang mendapat informasi tersebut sudah banyak, katanya, fasilitator dapat memberikan informasi dari rumah ke rumah sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Kami siapkan program ini selama enam bulan, nanti akan kami evaluasi. Apabila program ini terbukti efektif akan kami lanjutkan lagi dalam lingkup yang lebih luas," katanya.
Sekretaris Desa Podenura, Kabupaten Nagekeo, Selvianus Waka, memberikan apresiasi atas pelaksanaan Program Si OMA Masuk Desa yang telah dilaksanakan di desa itu pada 10 Juli 2023.
Dalam kegiatan itu, ada edukasi tentang dengan obat, makanan, dan kosmetik yang diberikan kepada pemerintah desa dan masyarakat.
Baca juga: BPOM temukan 23 produk kosmetik ilegal di Manggarai
Pihak desa melibatkan para kepala dusun, RT, kader posyandu, tenaga kesehatan, beberapa pemilik kios, dan utusan masyarakat dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: BPOM awasi takjil di kuliner Kampung Ujung Labuan Bajo
"Selain kegiatan sosialisasi, harus juga ada pengawasan khusus untuk aktivitas pasar karena biasanya ada banyak yang menjual obat tanpa izin atau izin palsu," katanya.