Kupang (ANTARA News NTT) - Wilayah barat daya Sumba Barat di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur, Rabu (23/1) malam, kembali diguncang gempa tektonik berkekuatan 6,0 skala Richter (SR), namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi pada pukul 19.39.05 WITA itu, awalnya berkekuatan M=6,0, namun setelah dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,7," kata Kepala BMKG Stasiun Waingapu Arief Tyastama kepada Antara, Rabu (23/1) malam.
Gempa dengan episenternya terletak pada koordinat 10,32 LS dan 118,92 BT itu. berjarak sekitar 92 kilometer arah barat Daya Kota Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat, dan berada pada kedalaman 40 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke Lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik (Thrust Fault), dan guncangannya dirasakan di daerah Waingapu, Dompu dan Bima III MMI," ujar Arief.
Menurut Arief Tyastama gempa tersebut merupakan gempa susulan ke-46 kali sejak Selasa (22/1) pukul 07.59 hingga Rabu (23/1) pukul 19.39 Wita, setelah gempa berkekuatan 6,2 SR mengguncang Sumba Barat.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa yang terjadi pada pukul 19.39.05 WITA itu, awalnya berkekuatan M=6,0, namun setelah dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,7," kata Kepala BMKG Stasiun Waingapu Arief Tyastama kepada Antara, Rabu (23/1) malam.
Gempa dengan episenternya terletak pada koordinat 10,32 LS dan 118,92 BT itu. berjarak sekitar 92 kilometer arah barat Daya Kota Waikabubak, ibu kota Kabupaten Sumba Barat, dan berada pada kedalaman 40 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke Lempeng Eurasia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Sumba Barat ini dibangkitkan oleh sesar naik (Thrust Fault), dan guncangannya dirasakan di daerah Waingapu, Dompu dan Bima III MMI," ujar Arief.
Menurut Arief Tyastama gempa tersebut merupakan gempa susulan ke-46 kali sejak Selasa (22/1) pukul 07.59 hingga Rabu (23/1) pukul 19.39 Wita, setelah gempa berkekuatan 6,2 SR mengguncang Sumba Barat.