Kupang (ANTARA) - Kesebelasan Akademi Bintang Timur Atambua (BeTA) berhasil mengalahkan runner up El Tari Memorial Cup (ETMC) XXXI 2022 Persebata Lembata setelah berhasil meraih poin penuh 2-0 dan memastikan satu tiket ke Semifinal dalam lanjutan pertandingan ETMC 2023 babak knock out di Stadion Holoama, Kabupaten Rote, Senin sore.
Tampil menyerang sejak pluit babak pertama berbunyi melawan Persebata Lembata, tim asuhan pelatih Kepala Maman Suryaman dan asisten pelatih Ludovikus Loi Mau sesekali cukup menyulitkan pertahanan dari Pesebata Lembata.
Serangan BeTA sendiri selalu dimulai dari tengah kemudian berpindah ke kanan yang merupakan posisi yang dimiliki oleh Alberto Soares. Alhasil di medit ke 01.31 Alberto dijatuhkan tidak jauh dari garis 16 sehingga wasit kemudian meniup peluit tanda pelanggaran.
Tendangan bebas yang dilakukan oleh pemain BeTA di menit ke 02.15 tidak membuahkan hasil, karena mampu diblok oleh para pemain belakang dari Pesebata Lembata.
Beberapa kali Persebata Lembata juga berusaha untuk menembus pertahanan dari BeTA namun tetap sulit. Namun jual beli serangan terus terjadi diantara kedua kesebelasan.
Persebata Lembata yang keasyikan menyerang, justru dimanfaatkan oleh Piter Klau dan kawan-kawan untuk berusaha memainkan bola-bola kombinas pendek dan panjang.
Alhasil pada menit ke 39.00 berkat asis manis dari Ino Ati dari sayap kiri pertahanan Persebata Lembata, berhasil dimanfaatkan oleh Alberto Soares untuk menjebol gawang yang dijaga oleh penjaga gawang Persebata Lembata Rino dan berhasil kembali mengukir namanya di papan skor.
Baca juga: Tembus semifinal Serena puji daya juang anak-anak BeTA
Baca juga: Tiga pesepak bola binaan BeTA dipanggil seleksi nasional Garuda Select
Kedudukanpun berubah menjadi 1-0 untuk BeTA. Tertinggal 1-0, para pemain Persebata lalu meningkatkan serangan dan lebih konsentrasi menjaga pertahanan. BeTA juga berusaha untuk menambah skor sehingga menit ke 43.20 jelang turun minum Crespo Hale dijatuhkan hanya sekitar 1 meter dari kotak 16.
Namun sampai pluit turun minum dibunyikan skor sementara tetap 1-0 dengan keunggulan bagi BeTA.
Memasuki babak kedua, peluang demi peluang selalu diciptakan oleh Persebata Lembata, namun saat tiba di kotak pinalti bola yang ditendang selalu ditangkap oleh penjaga gawang BeTA Reza.
Akibat tertinggal 1-0 Persebata Lembata kemudian di babak kedua mengubah strategi sehingga sesekali cukup membuat pertahanan BeTA kocar kacir.
Kedua tim masih terus melakukan jual beli serangan, dimana BeTA berusaha menambah skor, sementara Persebata Lembata justru ingin menyamakan kedudukan. Namun selalu saja buntu saat memasuki pertahanan kedua kesebelasan tersebut.
Memasuki menit ke 80.39 seorang pemain BeTA justru mendapatkan kartu kuning kedua, sehingga harus diusir wasit keluar dari lapangan.
Unggul 1-0, tim pelatih berusaha untuk meningkatkan pertahanan, sehingga asisten pelatih Ludovikus kemudian menarik keluar penyerang sayap Ino Ati dengan mamasukan pemain bertahan Christian.
Tersisa 10 pemain bukan membuat para pemain BeTA bertahan, justru Christian dan kawan-kawan terus menciptakan beberapa peluang di kotak pinalti Lembata pada menit ke 81.00 dan 83.00.
Persebata yang merasa unggul berusaha untuk menyerang, namun para pemain Persebata sulit menembus pertahanan BeTA yang solid. Sampai menit ke 90.00 skor masih 1-0 bagi BeTA.
Wasit memberikan tambahan waktu empat menit. BeTA juga tidak mengendorkan penyerangan di sisa waktu tersebut. Justru pada menit ke 93.33 Glaudensius Efrem Abi memanfaatkan peluang pantulan bola yang mengenai tiang gawang, sehingga dengan kaki kirinya berhasil menambah skor menjadi 2-0.
Hal ini kemudian membuat BeTA untuk pertama kalinya tembus ke Semifinal dan akan bertemu dengan BMP Flores Timur.
"Mereka bermain dengan bagus dari pertandingan ke pertandingan hingga akhirnya sampai Semifinal," kata Pelatih BeTA Ludovikus Loi Mau.
Tampil menyerang sejak pluit babak pertama berbunyi melawan Persebata Lembata, tim asuhan pelatih Kepala Maman Suryaman dan asisten pelatih Ludovikus Loi Mau sesekali cukup menyulitkan pertahanan dari Pesebata Lembata.
Serangan BeTA sendiri selalu dimulai dari tengah kemudian berpindah ke kanan yang merupakan posisi yang dimiliki oleh Alberto Soares. Alhasil di medit ke 01.31 Alberto dijatuhkan tidak jauh dari garis 16 sehingga wasit kemudian meniup peluit tanda pelanggaran.
Tendangan bebas yang dilakukan oleh pemain BeTA di menit ke 02.15 tidak membuahkan hasil, karena mampu diblok oleh para pemain belakang dari Pesebata Lembata.
Beberapa kali Persebata Lembata juga berusaha untuk menembus pertahanan dari BeTA namun tetap sulit. Namun jual beli serangan terus terjadi diantara kedua kesebelasan.
Persebata Lembata yang keasyikan menyerang, justru dimanfaatkan oleh Piter Klau dan kawan-kawan untuk berusaha memainkan bola-bola kombinas pendek dan panjang.
Alhasil pada menit ke 39.00 berkat asis manis dari Ino Ati dari sayap kiri pertahanan Persebata Lembata, berhasil dimanfaatkan oleh Alberto Soares untuk menjebol gawang yang dijaga oleh penjaga gawang Persebata Lembata Rino dan berhasil kembali mengukir namanya di papan skor.
Baca juga: Tembus semifinal Serena puji daya juang anak-anak BeTA
Baca juga: Tiga pesepak bola binaan BeTA dipanggil seleksi nasional Garuda Select
Kedudukanpun berubah menjadi 1-0 untuk BeTA. Tertinggal 1-0, para pemain Persebata lalu meningkatkan serangan dan lebih konsentrasi menjaga pertahanan. BeTA juga berusaha untuk menambah skor sehingga menit ke 43.20 jelang turun minum Crespo Hale dijatuhkan hanya sekitar 1 meter dari kotak 16.
Namun sampai pluit turun minum dibunyikan skor sementara tetap 1-0 dengan keunggulan bagi BeTA.
Memasuki babak kedua, peluang demi peluang selalu diciptakan oleh Persebata Lembata, namun saat tiba di kotak pinalti bola yang ditendang selalu ditangkap oleh penjaga gawang BeTA Reza.
Akibat tertinggal 1-0 Persebata Lembata kemudian di babak kedua mengubah strategi sehingga sesekali cukup membuat pertahanan BeTA kocar kacir.
Kedua tim masih terus melakukan jual beli serangan, dimana BeTA berusaha menambah skor, sementara Persebata Lembata justru ingin menyamakan kedudukan. Namun selalu saja buntu saat memasuki pertahanan kedua kesebelasan tersebut.
Memasuki menit ke 80.39 seorang pemain BeTA justru mendapatkan kartu kuning kedua, sehingga harus diusir wasit keluar dari lapangan.
Unggul 1-0, tim pelatih berusaha untuk meningkatkan pertahanan, sehingga asisten pelatih Ludovikus kemudian menarik keluar penyerang sayap Ino Ati dengan mamasukan pemain bertahan Christian.
Tersisa 10 pemain bukan membuat para pemain BeTA bertahan, justru Christian dan kawan-kawan terus menciptakan beberapa peluang di kotak pinalti Lembata pada menit ke 81.00 dan 83.00.
Persebata yang merasa unggul berusaha untuk menyerang, namun para pemain Persebata sulit menembus pertahanan BeTA yang solid. Sampai menit ke 90.00 skor masih 1-0 bagi BeTA.
Wasit memberikan tambahan waktu empat menit. BeTA juga tidak mengendorkan penyerangan di sisa waktu tersebut. Justru pada menit ke 93.33 Glaudensius Efrem Abi memanfaatkan peluang pantulan bola yang mengenai tiang gawang, sehingga dengan kaki kirinya berhasil menambah skor menjadi 2-0.
Hal ini kemudian membuat BeTA untuk pertama kalinya tembus ke Semifinal dan akan bertemu dengan BMP Flores Timur.
"Mereka bermain dengan bagus dari pertandingan ke pertandingan hingga akhirnya sampai Semifinal," kata Pelatih BeTA Ludovikus Loi Mau.