Surabaya (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Fahrul Muzaqqi menilai penentuan bakal calon wakil presiden yang dipasangkan dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto menentukan posisi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau "AMIN".
"Posisi Pak Anies dan Cak Imin (Muhaimin Iskandar) ditentukan kedua belah pihak lawan, yakni Prabowo maupun Ganjar dalam menentukan wakilnya," kata Fahrul di Surabaya, Rabu.
Jika kemudian Prabowo maupun Ganjar sama-sama mengambil bakal calon wakil presiden yang menjadi representasi religius, maka berdampak pada posisi "AMIN" di peta persaingan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Namun sebaliknya, kata dia, posisi "AMIN" bisa kuat ketika Ganjar dan Prabowo tidak mengambil bakal calon pendamping dari kalangan religius, khususnya tokoh-tokoh Nahdliyin.
"Hal itu imbas dukungan pemilih muslim, apakah dukungan bagi Anies-Muhaimin menguat atau segini-segini saja," ucapnya.
Baca juga: Rapat mingguan TPN Ganjar dihadiri Ketum PDIP
Baca juga: Analis politik: Pilihan Demokrat dukung Prabowo melawan identitasnya sendiri
Fahrul memandang sejauh ini meskipun "AMIN" sudah mendeklarasikan diri sebagai pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden namun keduanya masih belum bisa menyaingi elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Juga ditentukan kedua belah pihak, yakni Prabowo maupun Ganjar dalam menentukan bakal calon wakilnya," katanya.
"Ditunggu saja apakah Pak Prabowo dan Pak Ganjar menentukan wakilnya dari kalangan yang merepresentasikan kalangan religius, Islam atau tidak," lanjutnya.
"Posisi Pak Anies dan Cak Imin (Muhaimin Iskandar) ditentukan kedua belah pihak lawan, yakni Prabowo maupun Ganjar dalam menentukan wakilnya," kata Fahrul di Surabaya, Rabu.
Jika kemudian Prabowo maupun Ganjar sama-sama mengambil bakal calon wakil presiden yang menjadi representasi religius, maka berdampak pada posisi "AMIN" di peta persaingan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Namun sebaliknya, kata dia, posisi "AMIN" bisa kuat ketika Ganjar dan Prabowo tidak mengambil bakal calon pendamping dari kalangan religius, khususnya tokoh-tokoh Nahdliyin.
"Hal itu imbas dukungan pemilih muslim, apakah dukungan bagi Anies-Muhaimin menguat atau segini-segini saja," ucapnya.
Baca juga: Rapat mingguan TPN Ganjar dihadiri Ketum PDIP
Baca juga: Analis politik: Pilihan Demokrat dukung Prabowo melawan identitasnya sendiri
Fahrul memandang sejauh ini meskipun "AMIN" sudah mendeklarasikan diri sebagai pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden namun keduanya masih belum bisa menyaingi elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
"Juga ditentukan kedua belah pihak, yakni Prabowo maupun Ganjar dalam menentukan bakal calon wakilnya," katanya.
"Ditunggu saja apakah Pak Prabowo dan Pak Ganjar menentukan wakilnya dari kalangan yang merepresentasikan kalangan religius, Islam atau tidak," lanjutnya.