Jakarta (ANTARA) - Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) yang paling berpihak pada isu kemerdekaan Palestina.

Meskipun tak menanggapi secara langsung konflik antara Hamas dan Israel yang meletus belum lama ini, Emrus mengatakan sikap Ganjar bisa direkam dari penolakannya terhadap kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang sempat direncanakan digelar di Indonesia.

"Ketegasan PDIP dan Ganjar Pranowo sebagai kader dan calon presiden lebih tegas memberikan suatu pesan keberpihakan kepada Palestina dan mendukung kemerdekaan Palestina," ucap Emrus di Jakarta, Jumat, (13/10/2023).

Menurutnya, Ganjar juga unggul dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Sementara itu, tak lama setelah konflik antara Hamas dan Israel meletus, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto langsung mendatangi Kedutaan Palestina di Jakarta untuk menunjukkan solidaritas partainya dengan bangsa Palestina.

Ia melihat sikap PDIP serupa dengan yang ditunjukkan Ganjar saat terang-terangan menolak kehadiran timnas Israel.

"Ganjar pada saat menolak Israrl pada perhelatan Piala Dunia U-20 itulah Ganjar sebagai seorang negarawan. Kalau dia berpikir soal elektoral, lebih baik dia diam. Tetapi, dia tegas mengatakan bagi dia sebagai negarawan bukan soal elektoral, tapi soal sikap. Saya kira itu sebagai bentuk dari ketegasan dia dari garis daripada konstitusi kita, UUD 1945," jelasnya.

Untuk diketahui, Ganjar sempat diterpa sentimen negatif usai menyatakan menolak kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 pada April lalu. Penolakan Ganjar dan PDIP dianggap sebagai biang keladi gagalnya Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia.

Hal ini pun membuat elektabilitas Ganjar di papan survei sejumlah lembaga sempat menurun. Tingkat keterpilihan Ganjar baru rebound dalam beberapa bulan terakhir.

Emrus berpendapat sikap tegas Ganjar itu bakal diingat publik. Ia bahkan menyebut Ganjar ketika itu menunjukkan karakter seorang negarawan yang taat dengan konstitusi.

"Karena soal melarang atau tidak melarang itu bukan wewenang dia. Yang melarang itu ada di pemerintah. Saya melihat sikap itu sebagai ketegasan dan segaris dengan konstitusi kita yaitu bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa," ucap Emrus.

Sejauh ini, kata dia, PDIP dan Ganjar lebih berani ketimbang dua poros koalisi pengusung dua bakal capres lainnya mengenai isu kemerdekaan Palestina. Ia menuturkan semestinya koalisi pendukung Prabowo Subianto dan Anies Baswedan bersikap membela Palestina.

"Dua calon lain tadi, secara partai, belum kelihatan. Secara individu, juga belum kelihatan. Semisal Anies, dari partai pengusungnya, saya belum melihat pernyataan. Karena itu saya pikir tiga kandidat ini harus menyatakan pandangan mereka secara eksplisit," sambungnya.

Lebih jauh, Emrus menyarankan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan mengambil sikap terkait dengan kondisi rakyat Palestina terbaru yang terus mendapat serangan balasan dari pasukan Israel yang tidak terima mendapat kejutan serangan dari Hamas.

"Kenapa? bangsa kita sebagai bagian dari bangsa di dunia tidak lepas dari kepentingan relasi antara negara. Harusnya dua kandidat lain, dengan verbal atau nonverbal, harus menyatakan keberpihakan kepada nilai kemerdekaan bangsa dan penjajahan di atas bumi harus dihapuskan," pungkas Emrus.


Baca juga: Sekitar 1.200 warga Palestina tewas dan 5.000 terluka akibat agresi Israel

Baca juga: Lebih dari 1.000 orang di Israel tewas pascaserangan Hamas











Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat nilai Ganjar paling berpihak pada nasib Palestina

Pewarta : Narda Margaretha Sinambela
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024