Kupang (ANTARA) - Balai Taman Nasional (TN) Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) ikut serta memberdayakan masyarakat Desa Saga untuk memperkuat usaha ekonomi produktif masyarakat lewat pemanfaatan sumber daya alam yang ada di sekitar desa.
"Untuk penerapannya, masyarakat sudah berhasil memproses bahan mentah yang disajikan ketika pelatihan untuk dibuat dan digunakan sendiri berjumlah 30 aksesoris yang berbentuk anting, kontas, gelang, dan kalung," kata Pengendali Ekosistem Hutan Resort Ndona, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Detusoko Taman Nasional Kelimutu, Pablo Khawarij dari Ende, Senin, (4/12/2023).
Taman Nasional Kelimutu merupakan kawasan konservasi berbasis ekowisata budaya yang berdayaguna bagi masyarakat.
Oleh karena itu, ucap Pablo, salah satu misi dari balai yang mengelola Taman Nasional Kelimutu adalah memberdayakan masyarakat adat dan desa-desa penyangga di sekitar taman nasional itu.
Pablo menjelaskan Balai Taman Nasional Kelimutu telah memberikan pelatihan kepada 50 orang dari Kelompok Masyarakat Adat Desa Saga dan beberapa orang pemerhati kerajinan tangan dan cenderamata Desa Saga yang berjumlah 10 orang pada 29 November lalu.
Lewat pelatihan itu, ia berharap ada peningkatan ekonomi produktif masyarakat yang nantinya akan berdampak terhadap pengelolaan kawasan.
Selanjutnya gangguan terhadap kawasan konservasi dapat menurun seiring meningkatnya perekonomian masyarakat di sekitar kawasan TN Kelimutu.
Baca juga: Balai TN Kelimutu sebut wisnus dominasi kunjungan ke Kelimutu
Ia juga berharap adanya peningkatan kapasitas kelompok dalam mendukung pemberdayaan ekonomi keluarga.
Baca juga: Artikel - Melihat potensi agrowisata stroberi di TN Kelimutu
"Tindak lanjutnya kelompok mulai memproduksi suvenir berbahan dasar kopi sebagai salah satu cara untuk mendorong ekonomi dan meningkatkan branding dari Desa Saga," kata dia.
"Untuk penerapannya, masyarakat sudah berhasil memproses bahan mentah yang disajikan ketika pelatihan untuk dibuat dan digunakan sendiri berjumlah 30 aksesoris yang berbentuk anting, kontas, gelang, dan kalung," kata Pengendali Ekosistem Hutan Resort Ndona, Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Detusoko Taman Nasional Kelimutu, Pablo Khawarij dari Ende, Senin, (4/12/2023).
Taman Nasional Kelimutu merupakan kawasan konservasi berbasis ekowisata budaya yang berdayaguna bagi masyarakat.
Oleh karena itu, ucap Pablo, salah satu misi dari balai yang mengelola Taman Nasional Kelimutu adalah memberdayakan masyarakat adat dan desa-desa penyangga di sekitar taman nasional itu.
Pablo menjelaskan Balai Taman Nasional Kelimutu telah memberikan pelatihan kepada 50 orang dari Kelompok Masyarakat Adat Desa Saga dan beberapa orang pemerhati kerajinan tangan dan cenderamata Desa Saga yang berjumlah 10 orang pada 29 November lalu.
Lewat pelatihan itu, ia berharap ada peningkatan ekonomi produktif masyarakat yang nantinya akan berdampak terhadap pengelolaan kawasan.
Selanjutnya gangguan terhadap kawasan konservasi dapat menurun seiring meningkatnya perekonomian masyarakat di sekitar kawasan TN Kelimutu.
Baca juga: Balai TN Kelimutu sebut wisnus dominasi kunjungan ke Kelimutu
Ia juga berharap adanya peningkatan kapasitas kelompok dalam mendukung pemberdayaan ekonomi keluarga.
Baca juga: Artikel - Melihat potensi agrowisata stroberi di TN Kelimutu
"Tindak lanjutnya kelompok mulai memproduksi suvenir berbahan dasar kopi sebagai salah satu cara untuk mendorong ekonomi dan meningkatkan branding dari Desa Saga," kata dia.