Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan pendataan terhadap dampak kerusakan akibat gempa bumi yang berkekuatan magnitudo 5,1 yang mengguncang wilayah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur pada Kamis (28/12) pukul 02.53 Wita.
"Tim BPBD masih melakukan pendataan dampak gempa bumi yang terjadi dini hari tadi di wilayah Kabupaten Kupang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Semy Tinenti ketika dihubungi di Kupang, Kamis, (28/12/2023).
Semy Tinenti mengatakan hal itu terkait terjadinya gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Kupang yang juga dirasakan hingga ke wilayah Kota Kupang pada Kamis (28/12) dini hari.
Menurut dia tim BPBD Kabupaten Kupang sudah turun ke lokasi pusat gempa bumi untuk melakukan pemantauan dan pendataan terhadap dampak gempa berkekuatan magnitudo 5,1 dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,32° Lintang Selatan , 123,78° Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat 24 km tenggara Kupang, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 34 km.
Semy Tinenti menegaskan sampai saat ini belum ada laporan dari petugas tentang adanya kerusakan rumah penduduk sebagai dampak gempa bumi.
"Sampai sejauh ini belum ada laporan dari petugas BPBD tentang adanya kerusakan. Belum ada laporannya," kata Semy Tinenti.
Ia berharap warga Kabupaten Kupang untuk selalu waspada jika terjadi gempa bumi.
Sementara Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang Margiono mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Kupang dan Kota Kupang berkekuatan magnitudo5,1 dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,32° LS ; 123,78° BT atau tepatnya berlokasi di darat 24 km tenggara Kupang, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 34 km.
Menurut dia memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip )," kata Margiono.
BMKG menyebutkan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kota Kupang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan akan truk berlalu ) dan gempa menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,1 guncang Kupang
"Hingga pukul 02.15 wita hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock )," kata Margiono.
Ia berharap masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca juga: Gempa magnitudo 7,4 guncang Sulut
"Masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Margiono.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Kabupaten Kupang pantau kerusakan akibat gempa magnitudo 5,1
"Tim BPBD masih melakukan pendataan dampak gempa bumi yang terjadi dini hari tadi di wilayah Kabupaten Kupang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Semy Tinenti ketika dihubungi di Kupang, Kamis, (28/12/2023).
Semy Tinenti mengatakan hal itu terkait terjadinya gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Kupang yang juga dirasakan hingga ke wilayah Kota Kupang pada Kamis (28/12) dini hari.
Menurut dia tim BPBD Kabupaten Kupang sudah turun ke lokasi pusat gempa bumi untuk melakukan pemantauan dan pendataan terhadap dampak gempa berkekuatan magnitudo 5,1 dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,32° Lintang Selatan , 123,78° Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat 24 km tenggara Kupang, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 34 km.
Semy Tinenti menegaskan sampai saat ini belum ada laporan dari petugas tentang adanya kerusakan rumah penduduk sebagai dampak gempa bumi.
"Sampai sejauh ini belum ada laporan dari petugas BPBD tentang adanya kerusakan. Belum ada laporannya," kata Semy Tinenti.
Ia berharap warga Kabupaten Kupang untuk selalu waspada jika terjadi gempa bumi.
Sementara Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang Margiono mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Kupang dan Kota Kupang berkekuatan magnitudo5,1 dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,32° LS ; 123,78° BT atau tepatnya berlokasi di darat 24 km tenggara Kupang, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 34 km.
Menurut dia memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar lokal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip )," kata Margiono.
BMKG menyebutkan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kota Kupang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah seakan akan truk berlalu ) dan gempa menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Gempa magnitudo 5,1 guncang Kupang
"Hingga pukul 02.15 wita hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock )," kata Margiono.
Ia berharap masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca juga: Gempa magnitudo 7,4 guncang Sulut
"Masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," kata Margiono.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Kabupaten Kupang pantau kerusakan akibat gempa magnitudo 5,1