Konga (ANTARA) -
Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang, Brigadir Jenderal TNI Febriel Buyung Sikumbang menjamin Dapur Korem di Desa Konga, Kecamatan Titihena, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur dapat melayani kebutuhan makan minum para pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di posko dengan baik.
 
"Dapur ini supaya penyiapan-nya jauh lebih banyak. Bisa melayani 1.500 porsi setiap kali makan," kata Febriel dalam kunjungannya ke posko pengungsian korban erupsi di Desa Konga, Flores Timur, Senin, (8/1/2024).
 
Dapur Korem 161/Wira Sakti yang terbangun di salah satu posko pengungsian korban terdampak menyiapkan makanan sebanyak tiga kali sehari dengan menu yang berbeda-beda.
 
Layanan makanan tidak hanya disiapkan oleh personel TNI AD, tapi juga dibantu oleh berbagai pihak lain baik TNI AL, Polri, Kementerian Sosial, Tagana, pemerintah desa, dan tenaga kesehatan.
 
Ia pun menjamin penyiapan makanan dalam dapur lapangan itu dapat lebih banyak sehingga bisa menjangkau lebih banyak pengungsi.
 
"Ini tiga kali makan ya, pagi siang dan malam," kata Febriel.
 
Komandan Detasemen Perbekalan dan Angkutan (Denbekang) Korem 161/Wira Sakti Kupang, Letnan Kolonel Rudi Harianto mengatakan alat masak pada dapur lapangan memiliki kapasitas sekali masak untuk 1.500 sampai 2.000 orang.

"Kira-kira untuk seminggu ke depan masih aman (stok)," ujar dia.

Baca juga: Polda NTT siapkan alat inovasi air bersih bagi warga terdampak erupsi

Baca juga: PMII Kupang galang dana bantu korban erupsi gunung Lewotobi

Baca juga: PVMBG imbau masyarakat tak percaya informasi bohong terkait erupsi
 
Para personel pun memasak 700 sampai 1.000 porsi karena jumlah pengungsi yang mengambil makanan tidak sama baik pagi, siang, maupun malam.
 
Sebagai dapur utama, pihaknya menyiapkan beberapa jenis lauk seperti telur, ikan goreng, dan sayuran. Selain itu, juga menyiapkan bubur bagi bayi pengungsi yang disesuaikan dengan usia bayi.
 


 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Danrem 161 Wira Sakti jamin layanan makanan bagi pengungsi erupsi

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024