Wulanggitang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memperpanjang status tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kecamatan Wulanggitang hingga tujuh hari ke depan.
"Perpanjangan selama tujuh hari terhitung mulai tanggal 25 Januari hingga 31 Januari 2024," kata Penjabat Bupati Flores Timur Doris Rihi dalam surat keputusan yang ditetapkan di Larantuka, Rabu, (24/1/2024).
Perpanjangan itu merujuk pada kajian perpanjangan status tanggap darurat dan rapat evaluasi penanganan darurat bencana.
Laporan dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki juga menyatakan aktivitas gunung api terpantau masih berada pada Level IV (Awas).
Selain itu, hasil kajian dan rapat evaluasi juga menimbang masih perlunya penanganan darurat terhadap pengungsi.
Doris mengatakan masa tanggap darurat dapat diperpanjang sesuai kebutuhan berdasarkan hasil kajian.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk penanganan bencana ini juga dibebankan pada APBN 2024, APBD 2024, dan atau sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.
Baca juga: PVMBG catat aliran lava pijar Lewotobi mencapai 3,5 km
Berdasarkan laporan aktivitas gunung enam jam terakhir yakni dari pukul 06.00 hingga 12.00 WITA, masih tercatat adanya awan panas guguran lima kali, 28 kali guguran, dan gempa frekuensi rendah dua kali.
Baca juga: Pemkab Flotim data lahan pertanian terdampak erupsi Lewotobi
Baca juga: Pangdam Udayana kunjungi pengungsi erupsi Gunung Lewotobi
Rekomendasi yang diberikan masih sama yakni warga diminta tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi dan sektoral enam kilometer ke arah utara dan timur laut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Flores Timur perpanjang masa tanggap darurat erupsi Lewotobi
"Perpanjangan selama tujuh hari terhitung mulai tanggal 25 Januari hingga 31 Januari 2024," kata Penjabat Bupati Flores Timur Doris Rihi dalam surat keputusan yang ditetapkan di Larantuka, Rabu, (24/1/2024).
Perpanjangan itu merujuk pada kajian perpanjangan status tanggap darurat dan rapat evaluasi penanganan darurat bencana.
Laporan dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki juga menyatakan aktivitas gunung api terpantau masih berada pada Level IV (Awas).
Selain itu, hasil kajian dan rapat evaluasi juga menimbang masih perlunya penanganan darurat terhadap pengungsi.
Doris mengatakan masa tanggap darurat dapat diperpanjang sesuai kebutuhan berdasarkan hasil kajian.
Segala biaya yang dikeluarkan untuk penanganan bencana ini juga dibebankan pada APBN 2024, APBD 2024, dan atau sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat.
Baca juga: PVMBG catat aliran lava pijar Lewotobi mencapai 3,5 km
Berdasarkan laporan aktivitas gunung enam jam terakhir yakni dari pukul 06.00 hingga 12.00 WITA, masih tercatat adanya awan panas guguran lima kali, 28 kali guguran, dan gempa frekuensi rendah dua kali.
Baca juga: Pemkab Flotim data lahan pertanian terdampak erupsi Lewotobi
Baca juga: Pangdam Udayana kunjungi pengungsi erupsi Gunung Lewotobi
Rekomendasi yang diberikan masih sama yakni warga diminta tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius lima kilometer dari pusat erupsi dan sektoral enam kilometer ke arah utara dan timur laut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Flores Timur perpanjang masa tanggap darurat erupsi Lewotobi