Kupang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur mengatakan bahwa saat ini proses pendistribusian program bantuan pangan berupa beras (CBP) untuk seluruh wilayah NTT khusus alokasi Januari sedang berlangsung.
“Untuk program pemerintah berkaitan dengan bantuan pangan berupa beras untuk 2024 sudah mulai didistribusikan khusus untuk Januari,” kata Kepala Perum Bulog Wilayah NTT Himawan di Kupang, Selasa, (20/2/2024).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan proses dari penyaluran bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat di wilayah NTT khusus 2024 setelah pada awal Januari lalu diluncurkan di Labuan Bajo.
Dia mengatakan bahwa untuk pendisribusian Januari merupakan tahap pertama di tahun ini. Untuk tahap pertama ini dilakukan dalam tiga bulan, yakni Januari, Februari hingga Maret.
“Nah untuk saat ini masih Januari, jika untuk Januari sudah selesai semua, maka akan dilanjutkan untuk dua bulan berikutnya,” ujar dia sambil mengatakan bahwa untuk pendistribusian beras CBP tahap kedua akan dilakukan pada April hingga Juni 2024.
Lebih lanjut, kata dia, program bantuan pangan 2024 untuk NTT berdasarkan data dari Kemenko PMK mencapai 869.306 penerima bantuan pangan (PBP).
Jumlah tersebut ujar dia setara dengan kebutuhan beras sebanyak 8.693.060 kilogram per bulan yang mana proses penyalurannya dilakukan selama dua tahap.
Himawan juga menjelaskan bahwa program Bantuan Pangan berupa beras tersebut setiap PBP hanya boleh menerima 10 kilogram per bulan. Tujuannya adalah untuk membantu mengurangi sebagian beban pengeluaran masyarakat yang terdaftar dalam penerima manfaat bantuan beras.
Dengan harapan dana atau uang yang seharusnya dibelikan beras ke pasar, warung atau pengecer di dekat tempat tinggalnya dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga lainnya, sehingga secara tidak langsung diharapkan dapat ikut serta dalam pengendalian inflasi.
Martha, seorang ibu yang ditemui saat menerima bantuan beras itu mengharapkan bahwa program tersebut tetap berjalan siapapun presidennya nanti.
“Ini sangat membantu, sehingga uang yang kami miliki bisa kami beli keperluan lain,” ujar dia.
Martha mengaku selama 2023 dia sudah mendapatkan kurang lebih 60 kilogram beras dari pemerintah, dan dalam sebulan itu, 10 kilogram beras masih sisa banyak.
Baca juga: Bapanas fokus jaga stabilitas harga beras
Baca juga: Plt Mentan: Harga beras komersial Bulog maksimal Rp13.900/kg
Baca juga: Mendag bilang harga beras mulai turun
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog NTT sebut beras CBP Januari sudah mulai didistribusikan
“Untuk program pemerintah berkaitan dengan bantuan pangan berupa beras untuk 2024 sudah mulai didistribusikan khusus untuk Januari,” kata Kepala Perum Bulog Wilayah NTT Himawan di Kupang, Selasa, (20/2/2024).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan proses dari penyaluran bantuan pangan berupa beras kepada masyarakat di wilayah NTT khusus 2024 setelah pada awal Januari lalu diluncurkan di Labuan Bajo.
Dia mengatakan bahwa untuk pendisribusian Januari merupakan tahap pertama di tahun ini. Untuk tahap pertama ini dilakukan dalam tiga bulan, yakni Januari, Februari hingga Maret.
“Nah untuk saat ini masih Januari, jika untuk Januari sudah selesai semua, maka akan dilanjutkan untuk dua bulan berikutnya,” ujar dia sambil mengatakan bahwa untuk pendistribusian beras CBP tahap kedua akan dilakukan pada April hingga Juni 2024.
Lebih lanjut, kata dia, program bantuan pangan 2024 untuk NTT berdasarkan data dari Kemenko PMK mencapai 869.306 penerima bantuan pangan (PBP).
Jumlah tersebut ujar dia setara dengan kebutuhan beras sebanyak 8.693.060 kilogram per bulan yang mana proses penyalurannya dilakukan selama dua tahap.
Himawan juga menjelaskan bahwa program Bantuan Pangan berupa beras tersebut setiap PBP hanya boleh menerima 10 kilogram per bulan. Tujuannya adalah untuk membantu mengurangi sebagian beban pengeluaran masyarakat yang terdaftar dalam penerima manfaat bantuan beras.
Dengan harapan dana atau uang yang seharusnya dibelikan beras ke pasar, warung atau pengecer di dekat tempat tinggalnya dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga lainnya, sehingga secara tidak langsung diharapkan dapat ikut serta dalam pengendalian inflasi.
Martha, seorang ibu yang ditemui saat menerima bantuan beras itu mengharapkan bahwa program tersebut tetap berjalan siapapun presidennya nanti.
“Ini sangat membantu, sehingga uang yang kami miliki bisa kami beli keperluan lain,” ujar dia.
Martha mengaku selama 2023 dia sudah mendapatkan kurang lebih 60 kilogram beras dari pemerintah, dan dalam sebulan itu, 10 kilogram beras masih sisa banyak.
Baca juga: Bapanas fokus jaga stabilitas harga beras
Baca juga: Plt Mentan: Harga beras komersial Bulog maksimal Rp13.900/kg
Baca juga: Mendag bilang harga beras mulai turun
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog NTT sebut beras CBP Januari sudah mulai didistribusikan