Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau warga dua desa untuk tidak memasuki radius bahaya erupsi Gunung Api Ile Lewotolok.
"Masyarakat tidak boleh naik ke zona yang dilarang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata, Andris Koban ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, (29/2/2024).
Hal itu ia sampaikan berkaitan dengan beberapa rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) atas kenaikan tingkat aktivitas gunung api itu dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga).
PVMBG telah merekomendasikan agar masyarakat Desa Jontona dan Todanara di Kecamatan Ile Ape Timur untuk tidak melakukan aktivitas dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh empat kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
Andris menegaskan agar masyarakat tidak naik ke atas gunung sebagaimana rekomendasi yang ada.
Bagi warga desa yang memiliki ternak di dekat area gunung, ia meminta untuk segera diturunkan ke kampung.
Ia meminta masyarakat untuk tidak bertindak sendirian.
Apabila mendapatkan informasi terkait gunung api, ia berharap warga desa dapat berkoordinasi terlebih dahulu kepada satuan komando yang ada di desa yang dipimpin oleh kepala desa.
Ia mengatakan dua desa itu juga telah mengaktifkan sistem siaga desa sehingga segala perkembangan terkini terkait gunung api harus dikoordinasikan terlebih dahulu.
"Jangan panik, semua harus dikoordinasikan, informasikan ke komando desa, jangan diposting membuat kepanikan," katanya berpesan.
Baca juga: BPBD Lembata aktifkan posko siaga darurat gunung api
Baca juga: Gunung Semeru muntahkan abu 900 meter
Baca juga: PVMBG laporkan status gunung Ile Lewotolok naik ke level Siaga
Baca juga: PVMBG catat Gunung Gamalama alami 14 kali gempa vulkanik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Lembata imbau warga tidak memasuki radius bahaya erupsi
"Masyarakat tidak boleh naik ke zona yang dilarang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata, Andris Koban ketika dihubungi dari Kupang, Kamis, (29/2/2024).
Hal itu ia sampaikan berkaitan dengan beberapa rekomendasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) atas kenaikan tingkat aktivitas gunung api itu dari Level II (Waspada) ke Level III (Siaga).
PVMBG telah merekomendasikan agar masyarakat Desa Jontona dan Todanara di Kecamatan Ile Ape Timur untuk tidak melakukan aktivitas dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh empat kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
Andris menegaskan agar masyarakat tidak naik ke atas gunung sebagaimana rekomendasi yang ada.
Bagi warga desa yang memiliki ternak di dekat area gunung, ia meminta untuk segera diturunkan ke kampung.
Ia meminta masyarakat untuk tidak bertindak sendirian.
Apabila mendapatkan informasi terkait gunung api, ia berharap warga desa dapat berkoordinasi terlebih dahulu kepada satuan komando yang ada di desa yang dipimpin oleh kepala desa.
Ia mengatakan dua desa itu juga telah mengaktifkan sistem siaga desa sehingga segala perkembangan terkini terkait gunung api harus dikoordinasikan terlebih dahulu.
"Jangan panik, semua harus dikoordinasikan, informasikan ke komando desa, jangan diposting membuat kepanikan," katanya berpesan.
Baca juga: BPBD Lembata aktifkan posko siaga darurat gunung api
Baca juga: Gunung Semeru muntahkan abu 900 meter
Baca juga: PVMBG laporkan status gunung Ile Lewotolok naik ke level Siaga
Baca juga: PVMBG catat Gunung Gamalama alami 14 kali gempa vulkanik
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Lembata imbau warga tidak memasuki radius bahaya erupsi