Sumba Barat (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, mengatakan bahwa daerah ini baru menerima anggaran Pilkada 2024 sebesar Rp3 miliar dari total anggaran Rp16,5 miliar.

"Saat ini yang ditransfer baru Rp3 miliar saja, masih kurang Rp13,5 miliar anggaran yang harus ditransfer," kata Ketua KPU Kabupaten Sumba Barat Teguh Raharjo di Sumba Barat, Selasa, (23/4/2024).

Pernyataannya itu berkaitan dengan laporan dari KPU Provinsi NTT yang menyebutkan delapan kabupaten di NTT masih kecil anggaran pilkadanya, bahkan ada yang masih nol persen. Padahal, seharusnya tahap pertama sebesar 40 persen anggaran pilkada sudah harus cair.

Teguh Raharjo mengatakan pihaknya sudah melakukan pengajuan lagi agar sisa anggaran pilkada itu bisa segera ditransfer dalam waktu dekat.

"Kami sudah lakukan pengajuan dan sementara dalam proses keseluruhan sisa anggaran Pilkada 2024 di Sumba Barat," ujar dia.

Ia mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemda, khususnya dengan Dinas Kesbangpol Sumba Barat. Menurut Kesbangpol, dalam pekan ini sisa anggaran pilkada itu sudah ditransfer.

Lebih lanjut dia berharap secepatnya anggaran itu bisa segera dicairkan atau ditransfer. Paling lambat 5 bulan sebelum pIlkada, 27 November 2024, anggaran tersebut sudah cair.

"Setidaknya Juni nanti anggaran itu sudah bisa cair," tambah dia.

Anggaran Pilkada 2024 di kabupaten tersebut, menurut dia, sebenarnya sudah ada. Namun, pihaknya terlambat untuk mengajukan pencairan.

Selain itu, juga karena liburan Lebaran yang relatif cukup lama. Di samping itu, pada bulan Januari—Maret KPU Kabupaten Sumba Barat masih sibuk dengan Pemilu 2024 sehingga tidak fokus pada pilkada.

Baca juga: Bupati-Wabup Mabar kembali maju pilkada daftar di dua partai

Wakil Bupati Sumba Barat Jhon Lado Bora Kabba mengatakan bahwa anggaran Pilkada Sumba Barat sudah disepakati nilainya. Namun, memang ada kendala.

Baca juga: Jhony Asadoma daftar jadi bakal calon gubernur NTT melalui PSI

"Salah satunya adalah jaringan, ini yang membuat kami kesulitan untuk melakukan pencairan. Kami berharap dalam waktu dekat sudah bisa," ujar dia.

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024