Mbay (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Nagekeo NTT Lukas Mere mengimbau para kepala desa pada  tujuh kecamatan di daerahnya proaktif membantu petugas dinas peternakan setempat melakukan vaksinasi rabies.
 
"Sikap dan karakter warga tergantung kepala pemerintahan setempat, kalau kepala desa melihat serius hal ini tidak boleh ragu-ragu," katanya saat ditemui di Mbay Ibu Kota Kabupaten Nagekeo, Kamis, (16/5/2024).
 
Ia menegaskan para kepala desa harus tegas agar vaksinasi rabies berjalan dengan lancar, bila perlu menjemput paksa Hewan Penular Rabies (HPR), seperti hewan anjing untuk mendapatkan vaksin.
 
"Harus bersikap tegas karena -rabies- membahayakan manusia, termasuk dirinya sendiri," katanya.
 
Ia juga menjelaskan, warga harus jujur jika memiliki HPR, seperti hewan anjing agar mendapatkan vaksin demi mencegah penyebaran rabies.
 
"Kolaborasi pemerintah desa dan masyarakat untuk melihat masalah ini sebagai hal yang membahayakan, kalau dibiarkan repot nanti jadi perkara pribadi," katanya.
 
Sementara itu, Kepala Tata Usaha UPTD Puskeswan Dinas Peternakan Nagekeo Agustinus Nanga Noo mengakui dalam vaksinasi masih ditemukan masyarakat yang apatis untuk mengikutsertakan hewan anjing miliknya untuk divaksin.
 
"Mental masyarakat kita, kadang kita sampai bilang tidak ada anjing," katanya dalam Forum Pentahelix Nagekeo yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Nagekeo di Mbay itu.

Baca juga: Persentase capaian vaksinasi rabies di Nagekeo diatas 50 persen
 
Dinas Peternakan Kabupaten Nagekeo hingga Selasa (14/5) telah melakukan vaksinasi rabies pada 11.073 Hewan Penular Rabies (HPR), baik anjing, kucing, dan kera dengan persentase capaian 59 persen.
 
Baca juga: Disnakeswan Mabar imbau pemilik hewan lakukan vaksinasi cegah rabies
 
"Kami ikuti jadwal yang ditetapkan pemerintah kecamatan," katanya.

Pewarta : Gecio Viana
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024