Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mengimbau pemilik hewan peliharaan untuk melakukan vaksinasi pada hewan untuk mencegah penularan dan penyebaran virus rabies.
"Tahun 2023 ada 11 sampel anjing yang positif rabies berdasarkan hasil uji laboratorium di Balai Besar Veteriner Denpasar Bali," kata Sekertaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat Emerensi Jemat ditemui di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (22/4).
"Tahun 2023 ada 11 sampel anjing yang positif rabies berdasarkan hasil uji laboratorium di Balai Besar Veteriner Denpasar Bali," kata Sekertaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Manggarai Barat Emerensi Jemat ditemui di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (22/4).
Ia menjelaskan, sebanyak 600 dosis vaksin telah didistribusikan di seluruh kecamatan di Manggarai Barat untuk vaksinasi terhadap hewan penular rabies (HPR) yakni anjing, kera dan kucing.
"Realisasi vaksin tahun 2023 sebanyak 16.445 ekor dari total populasi 23.410 ekor termasuk anjing, kucing dan kera capaian vaksin mencapai 70.29 persen," katanya.
Tantangan yang dihadapi petugas dalam vaksinasi adalah medan setiap kecamatan yang cukup sulit, warga yang menolak hewan peliharaannya divaksinasi dan pemilik hewan yang tidak dapat mengendalikan hewan kesayangannya saat divaksin.
"Kami vaksin dari rumah ke rumah, kalau tidak pemilik hewan yang datang ke UPTD (unit pelayanan teknis daerah) kami," katanya.
Baca juga: Pemkab Sikka imbau warga waspadai gigitan hewan penular rabies
Baca juga: Pemkab Sikka imbau warga waspadai gigitan hewan penular rabies
Pada 2024, lanjut dia, terdapat sebanyak lima sampel hewan anjing yang dikirim ke Laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar Bali.
Baca juga: Kabupaten Sikka KLB rabies
Baca juga: Pemprov NTT larang lalu lintas hewan penular rabies
Baca juga: Kabupaten Sikka KLB rabies
Baca juga: Pemprov NTT larang lalu lintas hewan penular rabies
"Kalau kejadian kasus yang mengarah ke rabies, seperti di Kecamatan Kuwus setelah gigit lalu anjingnya mati saat observasi maka itu yang kami kirim. Hari Minggu besok kami kirim," katanya.