Kupang (ANTARA) - Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah menghadirkan fasilitas jaringan air pertanian berupa sumur bor dan pompa hidram di Desa Oefafi, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).  

"Hari ini kita resmikan titik sumur bor untuk mendukung keperluan pertanian di Desa Oefafi ini," kata Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Bambang Trisnohadi usai meresmikan sumur bor di Desa Oefafi, Kabupaten Kupang, Jumat, (7/6/2024).

Trisnohadi mengatakan air merupakan komponen vital untuk kehidupan, ekosistem, maupun keberlanjutan kesehatan. Tanpa ketersediaan air yang cukup, muncul dampak negatif terhadap permasalahan kesehatan, kerusakan lingkungan, hingga terganggunya perekonomian.  

Peresmian sumur bor dan fasilitas pompa hidram itu merupakan bagian dari program TNI Manunggal Air sejak tahun 2021. Untuk wilayah NTT, TNI AD telah selesai membangun 58 titik sumur bor dan 241 fasilitas penyedia air bersih berupa pompa hidram. Sedangkan dalam wilayah Bali Nusa Tenggara, jajaran Kodam IX/Udayana tercatat telah membangun 337 titik pompa hidram dan 95 sumur bor.  

Ia menjelaskan kehadiran sumur bor di Desa Oefafi dapat menjadi solusi bagi warga dalam memaksimalkan pengairan lahan pertanian.

Jika sebelumnya petani di Desa Oefafi menjalankan sistem tadah hujan dalam sistem pertanian dan sekali tanam dalam setahun, maka dengan pembuatan sumur bor ini diharapkan penanaman bisa dilakukan dua sampai tiga kali dalam setahun.  

"Kita harapkan dengan kehadiran sumur bor ini produksi bisa meningkat termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucapnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan apresiasi atas kolaborasi TNI bersama Pemerintah Kabupaten Kupang, korporasi, dan masyarakat sehingga program prioritas nasional itu bisa sukses.

Ia berharap ada keberlanjutan dalam sumur bor itu. Oleh karena itu butuh kerja sama semua pihak untuk merawat fasilitas tersebut dan menggunakan dengan bijak sesuai kebutuhan.

"Keberhasilan program yang sudah dilaksanakan akan menjadi bukti bahwa TNI AD hadir bersama pemerintah daerah dan stakeholder terkait sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ucap Trisnohadi.

Penjabat Bupati Kupang Alexon Lumba dalam sambutannya mengatakan pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah Dalam berupa sumur bor bagi masyarakat Desa Oefafi merupakan bentuk kerja sama Kementerian Pertanian dan TNI dalam membantu memasyarakat mengantisipasi darurat pangan.

Selain itu ada juga pendampingan kepada masyarakat untuk mengatasi kekeringan melalui pompanisasi serta jaringan perpipaan.

"Adanya sumur bor ini diharapkan dapat membantu masyarakat memperoleh air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata dia berharap.

Alexon menjelaskan keterlibatan TNI dalam membangun sarana prasarana di wilayah Kabupaten Kupang secara umum masih sangat dibutuhkan, karena ada 160 desa memiliki kondisi infrastruktur yang belum memadai dan ideal.

Kehadiran TNI pun masih merupakan salah satu afirmasi pembangunan yang paling efektif untuk menjawab persoalan kemiskinan dan kerentanan akibat ketimpangan pembangunan.

Ia pun menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak. Alexon juga menyadari pola kerja sama lintas sektoral antar para pemangku kebijakan merupakan pola kerja sama yang efektif baik dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan daerah maupun mengakselerasi pencapaian tujuan pembangunan nasional.

"Mari kita terus bermanunggal untuk membangun desa, karena dari desa yang kuat, kita akan mampu mewujudkan Kabupaten Kupang sebagai daerah yang maju, mandiri, dan sejahtera," katanya optimis.

Baca juga: Pangdam IX/Udayana resmi tutup rangkaian TMMD ke-120 di NTT

Pembangunan sumur bor di wilayah Kabupaten Kupang dalam program TNI Manunggal Air Tahun 2024 dilakukan pada dua desa, yakni dua sumur bor di Desa Oefafi dan satu sumur bor di Desa Oebelo Kecamatan Kupang Tengah.

Baca juga: Pemkab Kupang siapkan Rp900 juta untuk pelaksanaan TMMD

Untuk Desa Oefafi, sumur bor yang terbangun memiliki kedalaman 60 meter dan debit air 1,6 liter per detik.

 

Pewarta : Fransiska Mariana Nuka
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2024