Kupang (ANTARA News NTT) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B Laiskodat mengatakan anggaran sebesar Rp100 miliar yang digelontorkan dari APBD NTT itu akan digunakan untuk pengembangbiakan populasi hewan purba raksasa Komodo (varanus komodoensis) di Pulau Komodo.

"Kita benahi semuanya. Mulai dari pengembangbiakan Komodo serta alam di pulau itu," kata Gubernur NTT kepada wartawan di Kupang, Selasa (12/2), terkait rencana pengelolaan Pulau Komodo serta pembenahan di salah satu pulau dalam kawasa wisata Taman Nasional Komodo (TNK).

Laiskodat menjelaskan pembenahan di kawasan Pulau Komodo itu dilakukan seperti membeli kebutuhan makanan untuk Komodo di pulau itu, seperti kambing dan rusa yang menjadi mangsanya dari hewan carnivora itu.

"Saya tidak menginginkan jika nanti induk Komodo kembali memangsa anaknya sendiri hanya karena populasi ternak yang menjadi mangsanya komodo seperti kambing dan rusa telah kehabisan di Pulau Komodo," katanya.

Pemerintahan Gubernur Viktor Laiskodat akan menutup Pulau Komodo dari kunjungan wisatawan selama setahun jika Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menyerahkan pengelolaannya kepada Pemda NTT.

Saat ini, binatang purba raksasa Komodo sudah semakin sulit ditemukan di Pulau Komodo. Hal tersebut juga dirasakan Antara saat berkunjung ke Pulau Komodo pada awal Desember 2018 bersama rombongan Gubernur NTT.

Untuk menyaksikan Komodo dalam jumlah banyak, para wisatawan harus berjalan sejauh kurang lebih satu kilometer atau lebih. Sedang, di Pulau Rinca, komodo bisa dengan mudah dilihat tanpa harus berjalan sampai berkilo-kilometer.

Baca juga: Artikel - Pemulihan TNK dan tantangannya
Baca juga: Populasi satwa Komodo di TNK masih stabil

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024