Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) terhadap potensi angin kencang hingga 12 Agustus 2024.
"Waspada dampak buruk dari angin kencang, diprakirakan sampai tanggal 12 Agustus 2024," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Kamis, (8/8).
Ia mengatakan penyebab angin kencang di wilayah NTT karena adanya selisih perbedaan tekanan yang cukup besar antara Australia dan NTT.
Selain itu, cuaca di Australia sedang mengalami puncak musim dingin yang menyebabkan tekanan di Australia tinggi.
"Sehingga wilayah NTT juga terpengaruh," ucapnya.
Dengan adanya informasi ini, BMKG mengingatkan warga untuk mewaspadai dampak yang ditimbulkan dari angin kencang.
Sti berpesan masyarakat harus mewaspadai kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Saat angin kencang, ia mengingatkan warga untuk tidak membakar dedaunan kering atau sampah.
Pasalnya, angin kencang bisa menyebabkan kebakaran meluas.
"Petani diimbau tidak membuka lahan baru dengan membakar lahan lama yang sudah kering," katanya.
Lebih lanjut ia mengingatkan warga untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah.
Baca juga: BMKG prakirakan mayoritas wilayah diguyur hujan
Bagi yang melakukan perjalanan, Sti mengimbau untuk berhati-hati dengan pohon yang mudah tumbang.
Baca juga: BMKG imbau warga di pesisir Mabar waspadai gelombang tinggi
"Waspada pula baliho yang mudah roboh," kata dia mengingatkan.*
"Waspada dampak buruk dari angin kencang, diprakirakan sampai tanggal 12 Agustus 2024," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sti Nenotek di Kupang, Kamis, (8/8).
Ia mengatakan penyebab angin kencang di wilayah NTT karena adanya selisih perbedaan tekanan yang cukup besar antara Australia dan NTT.
Selain itu, cuaca di Australia sedang mengalami puncak musim dingin yang menyebabkan tekanan di Australia tinggi.
"Sehingga wilayah NTT juga terpengaruh," ucapnya.
Dengan adanya informasi ini, BMKG mengingatkan warga untuk mewaspadai dampak yang ditimbulkan dari angin kencang.
Sti berpesan masyarakat harus mewaspadai kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Saat angin kencang, ia mengingatkan warga untuk tidak membakar dedaunan kering atau sampah.
Pasalnya, angin kencang bisa menyebabkan kebakaran meluas.
"Petani diimbau tidak membuka lahan baru dengan membakar lahan lama yang sudah kering," katanya.
Lebih lanjut ia mengingatkan warga untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah.
Baca juga: BMKG prakirakan mayoritas wilayah diguyur hujan
Bagi yang melakukan perjalanan, Sti mengimbau untuk berhati-hati dengan pohon yang mudah tumbang.
Baca juga: BMKG imbau warga di pesisir Mabar waspadai gelombang tinggi
"Waspada pula baliho yang mudah roboh," kata dia mengingatkan.*