Kupang (ANTARA) - Bakal Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur Orias Petrus Moedak dan Sebastian Salang atau yang dikenal dengan sebutan paket OASE memutuskan untuk mundur dari kontestasi Pilgub NTT 2024-2029 akibat tingginya mahar politik.
“Dengan penuh rasa hormat kepada seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), kami Paket OASE; Orias Petrus Moedak dan Sebastian Salang, secara resmi menyatakan tidak mengikuti kontestasi Pilgub NTT tahun 2024,” kata Orias. Petrus Moedak kepada wartawan di Kupang, Sabtu malam.
Dia mengatakan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui berbagai proses dan dengan pertimbangan yang matang terkait dinamika politik yang berkembang saat ini dan beberapa persyaratan lanjutan partai yang tidak sejalan dengan prinsip nilai yang diyakini dan diperjuangkan paket OASE.
Baca juga: Orias Petrus Moedak siap menjadi calon gubernur NTT 2024
Orias mengatakan biaya politik menjadi sangat mahal sangat membebani para calon baik dalam proses maupun ketika terpilih nanti.
Hal itu pula yang dapat menciderai niat suci para pemimpin daerah karena bisa terjebak dan terseret dalam arus praktek korupsi.
“Kita telah melihat begitu banyak kasus terkait hal ini,”ujar dia.
Dirut PT Inalum periode April-Desember 2018 itu sejak awal bersama pasangannya mengusung tagline " Jangan Mencuri", sebuah pesan moral dan sekaligus prinsip nilai yang selalu diperjuangkan.
Karena itu pasangan itu kemudian memutuskan untuk tidak terlibat dalam praktek mahar politik, meski dengan resiko batal menjadi kontestan dalam Pilkada.
Paket OASE mengapresiasi dan berterima kasih secara khusus kepada Partai Hanura dari level DPD sampai ke level pusat dan khususnya kepada Ketua Umum Partai Hanura yang telah mendukung penuh paket OASE dengan memberikan rekomendasi.
Baca juga: Hasto jelaskan pertimbangan Megawati tetapkan Ansy Lema untuk Pilgub
“Terima kasih yang tulus dari kami berdua kepada seluruh tim, relawan, wartawan dan semua pihak yang telah mendukung dan bekerja dengan caranya masing-masing,” ujar dia,
Orias menyadari bahwa pasti ada yang kecewa, marah, menyesal dan bahkan sulit menerima keputusan yang diambil oleh pasangan itu. Namun walaupun mengundurkan diri, Orias mengaku akan tetap berkontribusi bagi NTT, meski tidak melalui jalur politik.
“Kami akan terus berjuang untuk kemajuan daerah ini melalui berbagai cara dan inisiatif lainnya,”ujar dia.
Paket OASE berharap bahwa siapa pun yang terpilih dalam Pilgub NTT 2024 nanti dapat menjalankan amanah dengan baik dan membawa NTT ke kondisi yang lebih baik. Dan semoga spirit nilai jangan mencuri dapat diterapkan dalam memimpin dan mengelola NTT.
Orias mengaku saat ini dirinya ditunjuk untuk menjadi Duta Besar RI untuk Jepang, dia akan berusaha memperkenalkan NTT baik budaya dan ekonomi NTT di Jepang, sehingga potensi yang ada di NTT juga terus meningkat.
“Dengan penuh rasa hormat kepada seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), kami Paket OASE; Orias Petrus Moedak dan Sebastian Salang, secara resmi menyatakan tidak mengikuti kontestasi Pilgub NTT tahun 2024,” kata Orias. Petrus Moedak kepada wartawan di Kupang, Sabtu malam.
Dia mengatakan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui berbagai proses dan dengan pertimbangan yang matang terkait dinamika politik yang berkembang saat ini dan beberapa persyaratan lanjutan partai yang tidak sejalan dengan prinsip nilai yang diyakini dan diperjuangkan paket OASE.
Baca juga: Orias Petrus Moedak siap menjadi calon gubernur NTT 2024
Orias mengatakan biaya politik menjadi sangat mahal sangat membebani para calon baik dalam proses maupun ketika terpilih nanti.
Hal itu pula yang dapat menciderai niat suci para pemimpin daerah karena bisa terjebak dan terseret dalam arus praktek korupsi.
“Kita telah melihat begitu banyak kasus terkait hal ini,”ujar dia.
Dirut PT Inalum periode April-Desember 2018 itu sejak awal bersama pasangannya mengusung tagline " Jangan Mencuri", sebuah pesan moral dan sekaligus prinsip nilai yang selalu diperjuangkan.
Karena itu pasangan itu kemudian memutuskan untuk tidak terlibat dalam praktek mahar politik, meski dengan resiko batal menjadi kontestan dalam Pilkada.
Paket OASE mengapresiasi dan berterima kasih secara khusus kepada Partai Hanura dari level DPD sampai ke level pusat dan khususnya kepada Ketua Umum Partai Hanura yang telah mendukung penuh paket OASE dengan memberikan rekomendasi.
Baca juga: Hasto jelaskan pertimbangan Megawati tetapkan Ansy Lema untuk Pilgub
“Terima kasih yang tulus dari kami berdua kepada seluruh tim, relawan, wartawan dan semua pihak yang telah mendukung dan bekerja dengan caranya masing-masing,” ujar dia,
Orias menyadari bahwa pasti ada yang kecewa, marah, menyesal dan bahkan sulit menerima keputusan yang diambil oleh pasangan itu. Namun walaupun mengundurkan diri, Orias mengaku akan tetap berkontribusi bagi NTT, meski tidak melalui jalur politik.
“Kami akan terus berjuang untuk kemajuan daerah ini melalui berbagai cara dan inisiatif lainnya,”ujar dia.
Paket OASE berharap bahwa siapa pun yang terpilih dalam Pilgub NTT 2024 nanti dapat menjalankan amanah dengan baik dan membawa NTT ke kondisi yang lebih baik. Dan semoga spirit nilai jangan mencuri dapat diterapkan dalam memimpin dan mengelola NTT.
Orias mengaku saat ini dirinya ditunjuk untuk menjadi Duta Besar RI untuk Jepang, dia akan berusaha memperkenalkan NTT baik budaya dan ekonomi NTT di Jepang, sehingga potensi yang ada di NTT juga terus meningkat.