Kupang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan warga yang berada di 13 dari 22 kabupaten/kota di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mewaspadai hujan disertai petir dan angin kencang dalam beberapa hari ini.
"Ke-13 kabupaten itu adalah Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, sebagian Manggarai, sebagian Manggarai Barat, dan sebagian Kabupaten Kupang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek.
Dalam peringatan dini yang diterima di Kupang, Selasa (29/10) dia mengatakan terdapat beberapa wilayah di NTT yang juga berpotensi dilanda hujan disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat yakni Kabupaten Belu, Malaka, sebagian Alor, sebagian Timor Tengah Selatan (TTS), sebagian Kabupaten Ende, dan Kabupaten Sumba Timur, serta Sabu Raijua.
Kondisi cuaca ini diprakirakan akan berlangsung hingga 31 Oktober 2024 mendatang.
Baca juga: BMKG imbau warga Mabar waspadai dampak peralihan musim
Baca juga: BMKG: Kota-kota besar waspadai hujan petir
Dia menambahkan saat ini sebagian besar wilayah NTT masih berada pada periode musim kemarau, kecuali sebagian wilayah Manggarai Barat bagian Timur, Manggarai bagian Tengah dan Manggarai Timur bagian Tengah saat ini berada pada peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Beberapa wilayah di NTT memiliki kelembaban udara di lapisan atas (700mb dan 500mb) yang cukup basah dan suhu muka laut yang cukup hangat sehingga menyebabkan peningkatan proses pembentukan awan hujan pada beberapa wilayah NTT.
Selain adanya gelombang atmosfir Equatorial Rossby dan OLR yang bernilai negatif turut mempengaruhi curah hujan dengan intensitas ringan - lebat yang disertai petir, katanya.
"Ke-13 kabupaten itu adalah Kabupaten Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah, sebagian Manggarai, sebagian Manggarai Barat, dan sebagian Kabupaten Kupang," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang Sti Nenotek.
Dalam peringatan dini yang diterima di Kupang, Selasa (29/10) dia mengatakan terdapat beberapa wilayah di NTT yang juga berpotensi dilanda hujan disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat yakni Kabupaten Belu, Malaka, sebagian Alor, sebagian Timor Tengah Selatan (TTS), sebagian Kabupaten Ende, dan Kabupaten Sumba Timur, serta Sabu Raijua.
Kondisi cuaca ini diprakirakan akan berlangsung hingga 31 Oktober 2024 mendatang.
Baca juga: BMKG imbau warga Mabar waspadai dampak peralihan musim
Baca juga: BMKG: Kota-kota besar waspadai hujan petir
Dia menambahkan saat ini sebagian besar wilayah NTT masih berada pada periode musim kemarau, kecuali sebagian wilayah Manggarai Barat bagian Timur, Manggarai bagian Tengah dan Manggarai Timur bagian Tengah saat ini berada pada peralihan dari musim kemarau ke musim hujan.
Beberapa wilayah di NTT memiliki kelembaban udara di lapisan atas (700mb dan 500mb) yang cukup basah dan suhu muka laut yang cukup hangat sehingga menyebabkan peningkatan proses pembentukan awan hujan pada beberapa wilayah NTT.
Selain adanya gelombang atmosfir Equatorial Rossby dan OLR yang bernilai negatif turut mempengaruhi curah hujan dengan intensitas ringan - lebat yang disertai petir, katanya.