Jakarta (ANTARA) -
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah pada perdagangan hari ini di tengah kekhawatiran pasar terhadap ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia.
"Rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar AS yang masih melanjutkan penguatan di tengah kekuatiran seputar perang di Ukraina dan tarif Trump," kata Lukman saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat, (22/11).
Selain itu, data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dari perkiraan juga ikut mendukung dolar AS, yakni 213 ribu dibanding perkiraan 220 ribu.
Namun mendekati level psikologis Rp16.000 per dolar AS, Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mengintervensi ke pasar.
Lukman memprediksi rupiah hari ini berkisar di rentang Rp15.850 per dolar AS hingga Rp15.950 per dolar AS.
Pada awal perdagangan Jumat, rupiah naik 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp15.928 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.931 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah di tengah panasnya konflik Ukraina -- Rusia
Baca juga: Rupiah melemah usa rilis IHK AS Oktober
Lukman memprediksi rupiah hari ini berkisar di rentang Rp15.850 per dolar AS hingga Rp15.950 per dolar AS.
Pada awal perdagangan Jumat, rupiah naik 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp15.928 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.931 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah melemah di tengah panasnya konflik Ukraina -- Rusia
Baca juga: Rupiah melemah usa rilis IHK AS Oktober