Sosok yang akrab disapa Hensa itu pun berharap pelatih Shin Tae-yong dapat menerapkan strategi baru dalam pertandingan yang akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Sabtu, (21/12).malam.
“Indonesia harus menang besar, kalau mau aman ya lebih dari 1-0, dan harus ketemu strategi baru tak hanya mengandalkan lemparan ke dalamnya (Pratama) Arhan atau Robi Darwis,” kata Hendri seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta.
Dalam pandangan Hendri, Filipina bukan lawan yang mudah untuk Indonesia. Sebab, Filipina terkenal sudah beradaptasi dengan penggunaan pemain naturalisasi sejak lama.
Oleh karena itu, menurut Hensa, timnas juga harus memasang penyerang murni dengan insting yang lebih tajam dibandingkan laga-laga sebelumnya.
“Pekerjaan rumah besar sih memang buat para striker kita, harus ‘killer insting’ yang lebih tajam dibandingkan selama ini,” kata Hendri.
"Dan Filipina bukan lawan yang mudah, mereka terkenal sudah beradaptasi dengan pemain naturalisasi sejak lama, jadi bek-bek kita pun harus kuat," lanjutnya.
Ia pun mengingatkan bahwa Indonesia hingga kini belum pernah menjuarai Piala AFF atau Piala ASEAN.
Menurutnya, jika kemudian Indonesia gagal menembus semifinal, maka ini akan menjadi torehan terburuk tim Garuda selama berpartisipasi di Piala ASEAN.
Sebab, kata Hendri, tidak ada alasan Indonesia tidak lolos minimal semifinal pada turnamen kali ini.
“Jika Indonesia gagal menembus semifinal, itu sangat buruk untuk Shin Tae-yong dan timnas harus mengevaluasi semuanya,” ucap Hendri.
"Soalnya walaupun kita pasang pemain-pemain kelas 2, tapi kan tetap lawan-lawan kita, FIFA termasuk, melihat ini tim nasional Indonesia. Ya kalau kelas 2 ini gagal, ya gagalnya bukan gagal lapis 2, tapi gagalnya Indonesia," tutupnya.
Baca juga: Simak jadwal lengkap timnas Indonesia lawan Filipina besok malam
Baca juga: Pengamat mengatakan STY harus evaluasi tiga laga terakhir di Piala ASEAN 2024