Kupang (ANTARA News NTT) - Para pelaku wisata di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat di Pulau Flores, NTT meminta kepastian waktu dari pemerintah soal wacara penutupan Pulau Komodo di Taman Nasional Komodo yang digulirkan oleh Pemerintahan Gubernur Viktor Laiskodat.
"Wacana penutupan Pulau Komodo ini sangat buruk dan serba tidak pasti sehingga berdampak pada penjualan paket wisata kepada para pelaku usaha," kata Leonardus Nyoman, pemilik operator tur PT Flores Exotic Tour dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (26/2).
Sebelumnya, pemerintahan Gubernur NTT Viktor Laiskodat mewacakan penutupan sementara Pulau Komodo dalam kawasan TNK dari aktivitas para wisatawan selama setahun, namun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memastikan kemungkinan 2020.
Menurut Leondardus, pelaku usaha sulit memastikan penjualan paket wisata Pulau Komodo untuk tahun 2020 karena belum ada kepastian apakah ditutup atau tidak, sementara hal itu (penutupan sementara) sangat dibutuhkan oleh wisatawan yang hendak memesan paket wisata.
Menurutnya, kepastian waktu sangat penting mengingat wisatawan terutama mancanegara seperti Eropa, Amerika dan lainnya merencanakan perjalanan wisata mereka sejak setahun sebelumnya.
"Jadi paling tidak satu tahun sebelum penutupan itu sudah dipastikan, sudah ketuk palu, misalnya mulai tanggal dan bulan sekian ditutup, tidak ada lagi wacana," katanya menegaskan.
Sementara itu, pemilik dan operator tur PT Panorama Tour yang beroperasi di Labuan Bajo, Andre, mengatakan rencana penutupan Pulau Komodo baru wacana, namun sangat berpengaruh terhadap keputusan wisatawan untuk memesan paket wisata ke Labuan Bajo dan Komodo.
Wisatawan beranggaban bahwa karena wacana penutupan sementara ini digulirkan oleh pemerintah sehingga kemungkinan besar bisa direalisasikan, sehingga perlu sosialisasi yang tajam terkait penutupan Pulau Komodo tersebut.
Baca juga: TNK berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi daerah
Baca juga: Artikel - Pemulihan TNK dan tantangannya
"Wacana penutupan Pulau Komodo ini sangat buruk dan serba tidak pasti sehingga berdampak pada penjualan paket wisata kepada para pelaku usaha," kata Leonardus Nyoman, pemilik operator tur PT Flores Exotic Tour dihubungi Antara dari Kupang, Selasa (26/2).
Sebelumnya, pemerintahan Gubernur NTT Viktor Laiskodat mewacakan penutupan sementara Pulau Komodo dalam kawasan TNK dari aktivitas para wisatawan selama setahun, namun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memastikan kemungkinan 2020.
Menurut Leondardus, pelaku usaha sulit memastikan penjualan paket wisata Pulau Komodo untuk tahun 2020 karena belum ada kepastian apakah ditutup atau tidak, sementara hal itu (penutupan sementara) sangat dibutuhkan oleh wisatawan yang hendak memesan paket wisata.
Menurutnya, kepastian waktu sangat penting mengingat wisatawan terutama mancanegara seperti Eropa, Amerika dan lainnya merencanakan perjalanan wisata mereka sejak setahun sebelumnya.
"Jadi paling tidak satu tahun sebelum penutupan itu sudah dipastikan, sudah ketuk palu, misalnya mulai tanggal dan bulan sekian ditutup, tidak ada lagi wacana," katanya menegaskan.
Sementara itu, pemilik dan operator tur PT Panorama Tour yang beroperasi di Labuan Bajo, Andre, mengatakan rencana penutupan Pulau Komodo baru wacana, namun sangat berpengaruh terhadap keputusan wisatawan untuk memesan paket wisata ke Labuan Bajo dan Komodo.
Wisatawan beranggaban bahwa karena wacana penutupan sementara ini digulirkan oleh pemerintah sehingga kemungkinan besar bisa direalisasikan, sehingga perlu sosialisasi yang tajam terkait penutupan Pulau Komodo tersebut.
Baca juga: TNK berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi daerah
Baca juga: Artikel - Pemulihan TNK dan tantangannya