Kupang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Timur memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam menjaga inflasi di daerah itu untuk mencapai target inflasi 2,5 plus minus 1 persen year on year (yoy) selama tahun 2025.

"Target tersebut dapat dicapai melalui penguatan sinergi dan kolaborasi lintas sektoral dalam mengendalikan inflasi sepanjang tahun," kata Kepala Bank Indonesia Kantor Perwakilan NTT Agus Sistyo Widjajati kepada wartawan di Kupang, Sabtu

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan upaya BI NTT untuk dapat terus menjaga inflasi di NTT di tengah perkembangan ekonomi global.

Menurut dia, upaya pengendalian inflasi seperti pasar murah, sidak pasar, peningkatan produksi pertanian, penerapan GAP, kerja sama antar daerah harus terus diintensifkan dalam rangka pengendalian inflasi.

Selain itu, turut serta peran masyarakat dalam program pengendalian inflasi seperti diversifikasi pangan dapat membantu tingkat inflasi tetap terkendali.

"Mari terus bersama kuatkan upaya bersama dalam menjaga inflasi di Provinsi NTT agar tingkat inflasi berada dalam sasaran, serta stabil untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," ujar dia.

Lebih lanjut terkait keterlibatan BI NTT dalam peningkatan produktivitas pertanian di NTT, Agus mengatakan bahwa selama tahun 2024 BI telah turut serta dalam upaya itu.

Dalam meningkatkan produktivitas pertanian di NTT BI NTT telah ikut serta membantu masyarakat dengan pemberian sarana prasarana produksi pertanian kepada kelompok tani, seperti traktor roda empat, hand tractor, sumur bor, transplanter, combine harvester, pupuk, benih dan lainnya.

Baca juga: BI catat sadangan devisa Desember 2024 meningkat menjadi 155,7 miliar dolar AS

Selain peningkatan produktivitas, diversifikasi pangan dengan memanfaatkan komoditas lokal, ujar Agus, juga dapat menjadi salah satu upaya dalam pengendalian inflasi di NTT.

Baca juga: BI bilang surplus neraca perdagangan positif topang ketahanan eksternal

"Diharapkan dengan berbagai upaya yang telah dilaksanakan dapat membantu dalam meningkatkan produksi komoditas strategis serta mencapai swasembada pangan untuk Provinsi NTT," kata Agus.


Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025