Kupang (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Nusa Tenggara Timur Agus Sistyo Widjajati menilai Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Timor Leste dapat memperkuat kemitraan melalui pemenuhan kebutuhan pangan strategis, pengembangan pariwisata dan sumber daya manusia (SDM).
“Adanya karakteristik, Provinsi NTT dan Timor Leste memerlukan penguatan kemitraan lintas sektor untuk mencapai ekonomi yang maju dan berkelanjutan,” kata Agus Sistyo di Kupang, Rabu.
Hal ini disampaikan usai menghadiri pertemuan Forum Bisnis NTT dan Timor Leste yang digelar di salah satu hotel di Kota Kupang.
Forum Bisnis Provinsi NTT dengan Timor Leste diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi NTT sebagai persiapan penyelenggaraan Dili International Trade Expo 2025.
Dia menilai bahwa Timor Leste merupakan mitra dagang strategis bagi Provinsi NTT. Hal ini terlihat pada tahun 2024 ekspor NTT ke Timor Leste mencapai 58,70 juta dolar AS sementara impor NTT dari Timor Leste mencapai 2,41 juta dolar AS.
Agus menyampaikan bahwa ekspor NTT ke Timor Leste dapat ditingkatkan untuk kebutuhan pangan strategis dan bergizi seperti beras dan protein dengan resiprokal untuk impor NTT berupa kopi dan komoditas pertanian Timor Leste yang berpotensi dilakukan hilirisasi di NTT.
Selain itu, kerja sama pengembangan pariwisata dapat dijalin melalui kemudahan akses dan skema paket pariwisata NTT – Timor Leste.
Kerja sama pengembangan kualitas SDM seperti melalui program magang juga dapat dilakukan untuk meningkatkan ekspor jasa dan peningkatan kualitas SDM yang berkelanjutan.
Ketua Kadin Provinsi NTT Bobby Lianto menyampaikan bahwa Forum Bisnis Provinsi NTT dengan Timor Leste mengundang berbagai asosiasi pelaku usaha di Provinsi NTT untuk meningkatkan minat partisipasi dalam Dili International Trade Expo yang akan diselenggarakan pada bulan Agustus 2025.
Turut hadir dalam Forum Bisnis Provinsi NTT dengan Timor Leste antara lain Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita).