Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menuntut jajarannya yaitu para menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga untuk berhemat dalam menggunakan APBN, karena anggaran negara hanya digunakan untuk urusan-urusan yang produktif.

Dalam arahannya yang disampaikan saat Sidang Kabinet Paripurna, Presiden juga mengingatkan jajarannya bahwa dia mengawasi langsung penggunaan APBN dengan cermat.

“Saya terus-menerus monitor. Saya terus-menerus menuntut penghematan, efisiensi. Saya menuntut keberanian memotong hal-hal yang tidak esensial,” kata Presiden kepada jajaran menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga saat Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, (22/1).

Presiden kemudian memaparkan empat kriteria penggunaan APBN yang produktif. Kriteria pertama, APBN yang digunakan oleh kementerian/lembaga harus dapat menciptakan lapangan kerja.

Kriteria kedua, APBN yang digunakan harus produktif, dan itu harus terukur.

“Produktivitas ini harus bisa diukur dengan kuantifikasi. Berapa devisa yang dihasilkan, berapa devisa yang dihemat,” sambung Presiden.

Kriteria ketiga, anggaran negara yang digunakan harus mengarah kepada tujuan swasembada pangan dan energi.

“Artinya, kita harus mampu memberi makan kepada seluruh rakyat Indonesia. Tidak lagi impor, dan saya berterima kasih kepada jajaran menteri-menteri yang telah melaporkan kepada saya,” kata Prabowo.

Kriteria keempat, Presiden melanjutkan, APBN yang digunakan harus menciptakan terobosan-terobosan teknologi.

“Berarti, pengeluaran investasi untuk sumber daya manusia, untuk pendidikan, untuk sains dan teknologi ini termasuk sesuatu yang vital, dan sesuatu yang harus kita jalankan,” ujar Presiden.

Demi mewujudkan itu, Presiden meminta jajaran menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga untuk loyal.

“Saya sangat serius dalam hal ini. Saya minta loyalitas semua menteri, semua kepala badan untuk patuh dalam hal ini, dan saya terima kasih kepada tim keuangan yang telah menyisir dan mengkaji anggaran sampai serinci-rincinya,” kata Presiden.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga menegaskan dirinya mengecek langsung penggunaan anggaran kementerian/lembaga secara terperinci.

Dengan demikian, anggaran-anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan-kegiatan tak produktif akan menjadi sorotan.

“Mungkin pertama kali dalam sejarah ya Presiden RI mengecek sampai satuan kesembilan. Jadi, saudara-saudara pun mungkin tidak tahu anggaran-anggaran tersebut, karena kita sudah lama jadi orang Indonesia ya,” sambung Presiden.

Sidang Kabinet Paripurna berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam acara itu, Presiden memimpin sidang didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Di ruangan acara sidang, sebagian besar menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih hadir, ada juga Jaksa Agung S.T. Burhanuddin, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kepala BIN M. Herindra, dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yang hadir mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

Presiden mengawali sidang dengan memuji kinerja jajarannya, kemudian dilanjutkan dengan arahan-arahan untuk kerja-kerja pemerintahan ke depan.

Baca juga: Pakar bilang pertemuan Prabowo-Megawati bisa membahas prioritas pemerintahan

Baca juga: Pemerintah lanjutkan food estate guna mencapai ketahanan pangan


 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo tuntut jajaran berhemat, tekankan APBN untuk urusan produktif


Pewarta : Genta Tenri Mawangi
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025