Labuan Bajo (ANTARA) - Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok di Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan terjadi empat kali erupsi Gunung Api Ili Lewotolok dalam periode pengamatan Rabu (29/1) mulai pukul 00.00 WITA hingga 24.00 WITA.

"Teramati empat kali letusan dengan tinggi 100 meter hingga 300 meter dan warna asap putih dan kelabu," kata Petugas Pemantau Gunung Ili Lewotolok Fajaruddin M Balido dalam laporan yang diterima di Labuan Bajo, Kamis, (30/1).

Ia menjelaskan, letusan Gunung Ili Lewotolok itu memiliki amplitudo antara 3.2 mm hingga 8.8 mm dengan durasi 34 hingga 42 detik.

"Gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, dan tinggi 50 meter hingga 100 meter di atas puncak kawah," katanya.

Dia menjelaskan lebih lanjut, dalam periode pengamatan itu terjadi gempa hembusan sebanyak 67 kali dengan amplitudo 1 mm hingga 6.1 mm, dan durasi 19 detik hingga 37 detik.

Tercatat juga satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 1.2 mm dan durasi selama tujuh detik. Terjadi juga satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 1.2, S-P empat detik dan durasi 19 detik.

Selanjutnya tercatat empat kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 1 mm sampai 2.5 mm, S-P 46 detik hingga 53 detik dan durasi 66 detik hingga 193 detik.

Cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok dilaporkan cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 25 derajat Celcius hingga 30 derajat Celcius.

Sementara itu, saat ini Gunung Ili Lewotolok berada pada Status Level II (Waspada).

Fajaruddin mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok. Masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona juga diimbau agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.

Masyarakat juga diimbau agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 2,5 km pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dari bagian, selatan dan tenggara puncak Gunung Ili Lewotolok.

"Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan serta masyarakat Desa Amakaka agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral barat sejauh 2,5 km pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, serta mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dari bagian barat puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok," katanya.

Baca juga: Masyarakat di lereng Ile Lewotolok diimbau waspadai bahaya lahar

Masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok juga diimbau untuk menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit guna menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flotim erupsi dua kali pada Sabtu


Pewarta : Gecio Viana
Editor : Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025