Kupang (ANTARA NTT) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur Robert Sianipar mengatakan masyarakat Kabupaten Sikka di Pulau Flores lebih suka melakukan investasi di sektor pasar modal yang saat ini sudah mencapai Rp56,09 miliar.
"Jumlah investasi pembelian saham di Sikka ini lebih banyak dari total keseluruhan di NTT yang saat ini mencapai sebesar Rp117 miliar," katanya di Kupang, Senin (4/3), terkait perkembangan investasi pasar modal di NTT.
Ia menjelaskan para investor pasar modal di NTT umumnya bergerak secara individu, dengan jumlahnya saat ini mencapai 5.723 orang.
Robert menilai, investasi pasar modal yang didominasi warga Kabupaten Sikka ini merupakan hal yang menarik karena mengungguli kabupaten lain termasuk Kota Kupang yang merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kondisi ini, lanjutnya, bisa menjadi cerminan bahwa investor di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, lebih memahami tentang produk-produk pasar modal atau lebih tertarik dengan produk saham dan sejenisnya dibandingkan perbankan.
"Karena data menunjukkan dari kabupaten/kota seluruh NTT itu yang paling tinggi investasinya adalah Kabupaten Sikka," katanya.
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada kantor bursa efek yang beroperasi di provinsi berbasiskan kepulauan ini untuk kegiatan investasi pasar modal.
Ia mengatakan, yang ada hanyalah galeri-galeri investasi yang diadakan di perguruan tinggi setempat sebagai tempat untuk menyampaikan produk-produk yang ada di pasar modal. Selain itu, terdapat juga 10 agen penjual efek Reksa Dana yang ada bank-bank umum.
Baca juga: BEI buka empat galeri investasi di NTT
Baca juga: OJK NTT dukung kenaikkan suku bunga
"Jumlah investasi pembelian saham di Sikka ini lebih banyak dari total keseluruhan di NTT yang saat ini mencapai sebesar Rp117 miliar," katanya di Kupang, Senin (4/3), terkait perkembangan investasi pasar modal di NTT.
Ia menjelaskan para investor pasar modal di NTT umumnya bergerak secara individu, dengan jumlahnya saat ini mencapai 5.723 orang.
Robert menilai, investasi pasar modal yang didominasi warga Kabupaten Sikka ini merupakan hal yang menarik karena mengungguli kabupaten lain termasuk Kota Kupang yang merupakan ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Kondisi ini, lanjutnya, bisa menjadi cerminan bahwa investor di Kabupaten Sikka, Pulau Flores, lebih memahami tentang produk-produk pasar modal atau lebih tertarik dengan produk saham dan sejenisnya dibandingkan perbankan.
"Karena data menunjukkan dari kabupaten/kota seluruh NTT itu yang paling tinggi investasinya adalah Kabupaten Sikka," katanya.
Ia menambahkan, hingga saat ini belum ada kantor bursa efek yang beroperasi di provinsi berbasiskan kepulauan ini untuk kegiatan investasi pasar modal.
Ia mengatakan, yang ada hanyalah galeri-galeri investasi yang diadakan di perguruan tinggi setempat sebagai tempat untuk menyampaikan produk-produk yang ada di pasar modal. Selain itu, terdapat juga 10 agen penjual efek Reksa Dana yang ada bank-bank umum.
Baca juga: BEI buka empat galeri investasi di NTT
Baca juga: OJK NTT dukung kenaikkan suku bunga