Kupang, NTT (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan edukasi dan literasi finansial bagi penyandang disabilitas demi mewujudkan inklusi keuangan.
“Dengan adanya kegiatan literasi keuangan bagi penyandang disabilitas kita berharap menjadi langkah nyata menutup kesenjangan antara literasi dan inklusi serta membuka akses keuangan yang setara bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Asisten Direktur Kantor OJK Provinsi NTT Polantoro di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan ini sebagai salah satu wujud Program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) dari OJK yang diluncurkan pada 2024. Di samping itu, penyandang disabilitas juga merupakan salah satu dari sepuluh segmen prioritas OJK.
Pada kesempatan itu, ia memberikan empat materi dasar yaitu pengenalan OJK dan lembaga jasa keuangan, perencanaan keuangan, kewaspadaan terhadap investasi ilegal, dan perlindungan konsumen.
“Dalam setiap edukasi, kami menekankan perencanaan keuangan sebagai sesuatu yang penting, baik bagi penyandang disabilitas maupun masyarakat umum, karena salah satu tujuannya demi menghindarkan masyarakat dari jebakan investasi yang ilegal,” katanya.
Adapun tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan literasi keuangan dan kemandirian ekonomi bagi penyandang disabilitas, khususnya di bidang kewirausahaan dan pemanfaatan teknologi digital.
“Karena itu, kita berharap kegiatan edukasi keuangan ini tidak berhenti di sini saja, tetapi terus berkelanjutan demi peningkatan kesejahteraan para peserta penyandang disabilitas,” tambahnya.
Pada kesempatan sama, Kepala BEI NTT Adevi Sabath Sofani mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai inisiatif bersama lintas pihak dalam mengupayakan akses keuangan yang inklusi bagi para penyandang disabilitas.
“Saat ini akses keuangan bukan lagi sesuatu yang eksklusif, jadi kegiatan ini untuk mendukung teman-teman penyandang disabilitas memiliki akses yang sama dan setara dengan masyarakat yang lain, walaupun di tengah keterbatasan,” jelasnya.
Pada sesi presentasinya, ia memaparkan materi terkait pengelolaan keuangan yang bijak dan investasi cerdas di pasar modal.
“Semoga tercapai literasi keuangan yang baik bagi para peserta penyandang disabilitas sehingga bisa diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari,” katanya.
Ia menginformasikan para peserta kurang lebih seratus penyandang disabilitas dari sejumlah komunitas lokal. Pada akhir kegiatan ini setiap peserta menerima paket sembako gratis sebagai bentuk dukungan pemenuhan kebutuhan pokok.
Adapun kegiatan yang melibatkan OJK dan BEI NTT ini dikoordinasi oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang sebagai bentuk implementasi program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).