Kupang, NTT (ANTARA) - Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (BBP NTT) menggelar bimbingan teknis (bimtek) penulisan dan ilustrasi buku cerita anak dwibahasa (bahasa Indonesia-bahasa daerah) bagi 23 peserta secara daring.

“Penyusunan buku ini menjadi salah satu cara agar kita memiliki dokumentasi bahasa daerah, sehingga bisa mewariskannya kepada anak-anak untuk semakin mengenal bahasa daerahnya masing-masing,” kata Kepala BBP NTT Ralph Hery Budhiono di Kupang, Rabu.

Di samping itu, kata dia, bimtek untuk menyiapkan buku-buku bacaan bermutu dari segi isi dan bentuk yang sesuai dengan perjenjangan usia anak.

Ia menyebutkan para peserta terdiri atas 13 penulis dan 10 ilustrator yang mengikuti bimtek secara daring selama tiga hari, 18-20 Maret 2025.

Para peserta adalah mereka yang telah lolos proses sayembara dan seleksi naskah untuk penulisan buku cerita anak jenjang C.

Ia menjelaskan melalui bimtek para peserta mendapat pendampingan dan peningkatan kompetensi dalam mempersiapkan naskah dengan dibimbing para mentor berpengalaman.

Sebanyak tiga narasumber/mentor tersebut, yakni Benny Rhamdani untuk penulisan cerita anak, Maman Sulaeman untuk ilustrasi cerita anak, dan Haniva Yunita Leo (Widyabasa Ahli Muda BBP NTT) untuk penerjemahan bahasa daerah.

Nantinya jumlah buku bergambar yang akan dihasilkan 13 buku dan terdiri atas 11 bahasa daerah NTT.

“Buku-buku ini selain untuk konsumsi sendiri, tetapi kita juga berhak untuk mengenalkannya ke dunia luar agar semakin banyak orang yang mengetahui khazanah bahasa daerah NTT,” katanya.

Ia mengatakan setelah bimtek naskah buku tersebut masih akan ada proses panjang seperti penyuntingan bahasa hingga uji keterbacaan, sebelum terbit menjelang akhir tahun ini.


Pewarta : Yoseph Boli Bataona
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025