Kupang, NTT (ANTARA) - Posko Angkutan Lebaran 2025 Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Nusa Tenggara Timur mencatat jumlah keberangkatan dari Pelabuhan Bolok Kupang menuju sejumlah daerah di wilayah NTT mencapai 31.251 orang hingga H+8 Lebaran.
“Sejak H-10 (21 Maret) hingga H+8, tercatat sebanyak 31.251 penumpang kapal yang berangkat dari Pelabuhan Bolok. Jumlah ini turun sebesar 3,04 persen bila dibandingkan periode yang sama pada 2024 dengan total 32.230 orang,” kata Kepala Seksi Prasarana Jalan Sungai dan Penyeberangan (JSDP) BPTD Kelas II NTT Musa Thonak di Kupang, Selasa.
Ia mengatakan jumlah keberangkatan kendaraan pada periode ini mencapai 7.184 unit atau turun 4,85 persen dibanding periode yang sama pada 2024 dengan total 7.550 unit.
Sementara itu, jumlah kedatangan penumpang di pelabuhan tersebut sampai dengan H+8 Lebaran mencapai 23.707 orang atau turun 26,44 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024 sejumlah 32.230 orang.
Untuk jumlah kedatangan kendaraan pada periode tersebut mencapai 6.298 atau turun 16,58 persen dibanding tahun 2024.
Lebih lanjut, dia menyebutkan jumlah pelabuhan penyeberangan yang dipantau sebanyak 23 pelabuhan dalam wilayah NTT.
Adapun jumlah kapal yang beroperasi selama libur Lebaran tahun ini berjumlah 16 kapal, dengan rincian ASDP 13 kapal, PT Flobamor 2 kapal, dan Garda Maritim 1 kapal.
Dia juga mengatakan bahwa selama periode ini penyeberangan transportasi laut berjalan lancar atau tidak ada kejadian menonjol yang mengakibatkan hambatan.
Sementara jumlah lintasan penyeberangan perintis yang dipantau sebanyak 28 lintasan, sedangkan untuk lintasan penyeberangan komersil sebanyak 11 lintasan.
Namun, ia menyampaikan ke depannya perlu ada penambahan loket tiket untuk mengurai antrean panjang karena Pelabuhan Bolog Kupang menjadi pusat perlintasan penyeberangan laut.
Ia menilai hal ini turut dipengaruhi oleh penumpang di NTT yang terbiasa membeli tiket secara langsung di pelabuhan meskipun sekarang sudah bisa secara online.
“Penumpang kita lebih senang untuk mengantre di loket, padahal sudah ada layanan pemesanan secara online. Karena itu, sosialisasi tentang tiket online juga perlu ditingkatkan ke depannya,” ujar Musa.