Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 10 pakar telah mengonfirmasi kesediaannya menjadi panelis dalam debat capres-cawapres kelima dengan tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi serta perdagangan dan industri pada 13 April 2019.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Wahyu Setiawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (5/4) membenarkan adanya 10 pakar yang akan menjadi panelis dalam debat terakhir capres-cawapres tersebut.

Para panelis tersebut adalah Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih, Guru Besar FEB Universitas Tanjungpura Prof Eddy Suratman, Dosen FEB UIN Syarif Hidayatullah Dr Muhammad Arief Mufraini, Dekan FEB Universitas Diponegoro Dr Suhartono dan Dekan FEB Universitas Sam Ratulangi Dr Herman Karamoy.

Selanjutnya, Dekan FEB Universitas Udayana Dr I Nyoman Mahaendra Yasa, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Dr Harif Amali Riva'i, Guru Besar ITB Prof Dr Ir Dermawan Wibisono, Dosen community development Unika Soegijapranata Semarang Tukiman Taruno Sayoga Ph.D dan Direktur Eksekutif Indonesia Global Justice (IGJ) Rahmi Hertanti.

"Itu orang-orang yang sudah menyatakan bersedia. Kami masih menunggu satu orang lagi yang kami minta kesediaannya, tetapi nama belum bisa kami sebut," ucap Wahyu.

Ada pun untuk moderator yang akan memandu debat pamungkas itu telah disepakati presenter Balques Manisang dan Tomy Ristanto.

Sementara format dan mekanisme debat yang akan disiarkan langsung oleh TvOne, ANTV, Beritasatu TV dan NET TV itu masih sama dengan debat sebelumnya, dengan tambahan doa bersama dan pembacaan komitmen dua kubu menciptakan pemilu yang damai dan demokratis.

Untuk debat kelima, KPU kembali tidak memfasilitasi nonton bareng di dekat lingkungan lokasi "nobar" di Hotel Sultan seperti debat sebelumnya yang digelar di Hotel Shangri-La.

Baca juga: NTT berandil tentukan kemenangan pasangan calon presiden
Baca juga: Pengamat : Capres Jokowi miliki keunggulan lebih di NTT

Pewarta : Dyah Dwi Astuti
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024