Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur menekankan pentingnya memprioritaskan langkah preventif untuk mencegah munculnya kasus stunting baru di daerah tersebut.

“Stunting harus kita cegah sejak awal. Jika anak sudah lahir stunting, mengejar tumbuhnya itu 50 banding 50 hasilnya. Karena itu fokus kita harus pada pencegahan,” kata Wali Kota Kupang Christian Widodo saat membuka forum Aksi Ke-3 Penguatan Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) 2025, di Kupang, Senin.

Ia menjelaskan intervensi setelah anak lahir dalam kondisi stunting membutuhkan biaya besar dan tidak selalu memberikan hasil yang optimal, sehingga fokus utama penanganan harus diarahkan pada upaya pencegahan.

“Saat ini prevalensi stunting di Kota Kupang berada pada angka 16,3 persen, dan pemerintah menargetkan penurunan signifikan melalui intervensi terintegrasi,” ujarnya.

Christian juga menyoroti pentingnya edukasi gizi dan kesehatan reproduksi bagi remaja, mengingat banyak kasus stunting berawal dari kehamilan yang tidak direncanakan.

“Perencanaan keluarga, kesiapan ekonomi, dan dukungan pasangan menjadi faktor kunci keberhasilan pencegahan,” katanya.

Ia berharap melalui aksi konvergensi tersebut pemerintah daerah terus bersinergi dan berkolaborasi lintas sektor dalam mengatasi stunting sekaligus mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Plt Sekretaris Bappeda Kota Kupang Imelda F. Nange mengatakan bahwa Aksi Ke-3 Penguatan Pelaksanaan Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting 2025 merupakan tindak lanjut dari Aksi ke-1 Analisis Situasi dan Aksi ke-2 Penguatan Perencanaan yang telah dilaksanakan sebelumnya.

“Kegiatan ini bertujuan menyusun penandaan kegiatan per indikator layanan PPPS sekaligus memfinalisasi dokumen Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) 2025-2045 sebagai pedoman pembangunan berbasis kependudukan,” terangnya.

Ia menambahkan kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 80 peserta dari berbagai organisasi perangkat daerah, kecamatan, dan operator lapangan kecamatan di wilayah Kota Kupang.


Pewarta : Yoseph Boli Bataona
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2025