Labuan Bajo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar) meminta gerai NTT Mart di Labuan Bajo menjadi salah satu etalase bagi produk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta industri kecil dan menengah (IKM) lokal dari seluruh Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Saya mengajak dan menggugah Bapak Gubernur NTT agar tempat ini dijadikan sebagai etalase seluruh produk yang dihasilkan oleh rakyat Nusa Tenggara Timur," kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi di Labuan Bajo, Minggu.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam peluncuran NTT Mart by Dekranasda Manggarai Barat di Labuan Bajo.
NTT Mart merupakan satu program inovasi Pemprov NTT untuk memudahkan pelaku UMKM lokal untuk memasarkan berbagai produk.
Endi memberikan apresiasi atas pelaksanaan program dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT di Manggarai Barat karena sangat efektif menggerakkan ekonomi rakyat.
"Sehingga rakyat menjadi subjek pembangunan dan tidak semata-mata menjadi objek," katanya.
Ia juga mendorong agar para pelaku UMKM dan pengusaha IKM di daerah itu untuk memastikan ketersediaan stok produk sehingga melalui NTT Mart nantinya semua produk tersebut dapat selalu ada untuk memenuhi kebutuhan pasar.
"Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, rakyat di kampung-kampung sudah melek teknologi, yang dibutuhkan hanya satu, yaitu bagaimana memastikan kecukupan modal agar seluruh produk yang dihasilkan masyarakat di kampung-kampung baik tenun, kriya, maupun hasil pertanian lainnya dapat terus berkembang," katanya.
Sementara itu, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mendorong agar NTT Mart di Labuan Bajo dapat diperbesar, terlebih karena potensi pariwisata yang berkembang pesat.
"Jadi, membuat NTT Mart kelas besar itu mesti ada di Labuan Bajo, ini pembuka saja," katanya.
Ia menjelaskan potensi pariwisata dan banyaknya pelaku UMKM juga menjadi peluang untuk bermitra dengan pihak ketiga maupun investor.
"Model seperti ini pasti diminati pengusaha, karena seluruh ekosistem NTT Mart ini menguntungkan. Dan yang lebih penting, ini mendorong ekonomi kerakyatan di NTT," katanya.
Ia juga menjelaskan sudah saatnya pemerintah yang dimotori oleh birokrasi memiliki pola pikir untuk memajukan UMKM lokal.
"Tentu kita tidak perlu selalu memperhitungkan apa yang kita dapatkan, tapi kebanggaan pemerintah adalah ketika seluruh produk yang dihasilkan oleh rakyat baik tenun, kriya, maupun produk-produk lainnya dapat terjual," katanya.