Atambua, NTT (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kunci untuk mencapai kemakmuran di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah adanya air.
"Saya menyampaikan bahwa di NTT untuk menuju ke sebuah kemakmuran tanpa ada yang namanya air, lupakan. Kuncinya air," kata Presiden Jokowi ketika meresmikan Bendungan Rotiklot, di Kabupaten Belu, NTT, Senin (20/5).
Presiden Jokowi menyebutkan jika di provinsi lain hanya dibangun satu bendungan, maka di NTT dibangun tujuh bendungan, dan yang sudah selesai Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dan Bendungan Rotiklot.
Pada awal sambutannya Presiden Jokowi menyapa hadirin dengan bahasa daerah setempat. "Negara ini memiliki lebih dari 1.100 bahasa daerah yang berbeda. Jadi kalau keliru sedikit mohon dimaafkan," katanya.
Presiden menyebutkan upaya pembangunan di NTT memang jurusnya dimulai dari air. "Dengan air ini, yang setahun panen satu kali jadi 2-3 kali. Entah itu jagung, padi, semangka, melon. Kalau airnya ada, kita jadi tahu apa yang harus kita tanam, kemakmuran kita raih bersama," katanya pula.
Selain untuk mengairi lahan pertanian, Bendungan Rotiklot, lanjut Presiden, juga bisa dipakai untuk PLTA, objek wisata dan air baku untuk penduduk. "Kita harapkan bendungan bendungan yang lain segera diselesaikan Kementerian PUPR," katanya.
Kepala Negara berharap bendungan bermanfaat untuk masyarakat dalam jangka panjang yaitu 50 tahun, bahkan 100 tahun.
"Saya menyampaikan bahwa di NTT untuk menuju ke sebuah kemakmuran tanpa ada yang namanya air, lupakan. Kuncinya air," kata Presiden Jokowi ketika meresmikan Bendungan Rotiklot, di Kabupaten Belu, NTT, Senin (20/5).
Presiden Jokowi menyebutkan jika di provinsi lain hanya dibangun satu bendungan, maka di NTT dibangun tujuh bendungan, dan yang sudah selesai Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang dan Bendungan Rotiklot.
Pada awal sambutannya Presiden Jokowi menyapa hadirin dengan bahasa daerah setempat. "Negara ini memiliki lebih dari 1.100 bahasa daerah yang berbeda. Jadi kalau keliru sedikit mohon dimaafkan," katanya.
Presiden menyebutkan upaya pembangunan di NTT memang jurusnya dimulai dari air. "Dengan air ini, yang setahun panen satu kali jadi 2-3 kali. Entah itu jagung, padi, semangka, melon. Kalau airnya ada, kita jadi tahu apa yang harus kita tanam, kemakmuran kita raih bersama," katanya pula.
Selain untuk mengairi lahan pertanian, Bendungan Rotiklot, lanjut Presiden, juga bisa dipakai untuk PLTA, objek wisata dan air baku untuk penduduk. "Kita harapkan bendungan bendungan yang lain segera diselesaikan Kementerian PUPR," katanya.
Kepala Negara berharap bendungan bermanfaat untuk masyarakat dalam jangka panjang yaitu 50 tahun, bahkan 100 tahun.