Kupang (ANTARA) - Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara (NT) II Parlinggoman Simanungkalit mengaku sempat berbicara dengan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka soal anggaran pembangunan bendungan Manikin yang diblokir terkait efisiensi, dan Wapres berjanji akan berupaya membuka kran anggaran tersebut demi percepatan pembangunan bendungan tersebut.
"Tadi saya sampaikan kepada kepada Pak Wapres target selesainya pembangunan bendungan ini tahun 2028, tetapi kalau lebih cepat akan lebih baik sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya. Pak Wapres mengatakan akan membuka kran anggaran pembangunan bedungan Manikin," kata Parlinggoman di area bendungan Manikin di Kabupaten Kupang, Rabu.
Dia mengatakan target penyelesaian bendungan tersebut dengan adanya efisiensi anggaran yakni pada 2028, tetapi jika upaya Wapres memberi ruang pelonggaran anggaran maka ditargetkan selesai 2027.
Ia menyebut saat ini pembangunan bendungan itu baik paket satu dan paket dua untuk fisiknya sudah sampai di 64 persen, dan tak ada kendala serius dalam pembangunan bendungan tersebut, kecuali adanya kebijakan efisiensi anggaran.
Terkait lahan, Parlinggoman mengatakan pada dasarnya tidak menjadi masalah lagi saat ini. Dalam pertemuan di kantor Gubernur telah dijelaskan bahwa hutan seluas 290 hektare dari Hutan Produksi terbatas sudah berubah menjadi Areal Penggunaan Lain (APL).
"Di dalam kesepakatan nantinya sekitar bulan Juni kita sudah bisa lakukan pembayaran," ujarnya.
Terkait anggaran pembangunan bendungan yang dibangun sejak tahun 2019, dia mengatakan sesuai kontrak anggaran yang disiapkan mencapai Rp2 triliun.
Bendungan Manikin di Kabupaten Kupang merupakan bendungan dengan luas lahan 6,7 kilometer itu dinilai mampu dimanfaatkan untuk ketahanan pangan dengan irigasi 570,86 hektare.
Untuk ketahanan energi, bendungan tersebut bisa berguna untuk PLTS Apung dengan potensi mencapai 29,8 megawatt, lalu Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro dengan potensi listrik mencapai 0,125 megawatt.
Sementara untuk ketahanan air bakunya mencapai 700 liter per detik, dan dapat memenuhi kebutuhan air bagi warga Kota Kupang dan Kabupaten Kupang dengan masing-masing daerah dapat menyerap 350 liter per detik.
Bendungan ini merupakan satu dari 7 bendungan yang dibangun oleh pemerintahan sebelumnya, untuk pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah tersebut.