Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam 2019 akan membangun jaringan listrik untuk 84 desa yang tersebar di provinsi berbasiskan kepulauan itu.
"Dalam tahun anggaran ini kami sudah dapat alokasi dana untuk pembangunan jaringan bagi 84 desa di NTT," kata General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Ignatius Rendroyoko di Kupang, Rabu (22/5).
Ia menambahkan, pembangunan jaringan listrik tersebut dibagi dalam dua paket pekerjaan yaitu di Pulau Flores sebanyak 51 desa dari 256 desa di Pulau Flores, dan 33 desa dari 247 desa di Pulau Sumba.
"Jika semua paket pekerjaan ini berjalan lancar maka pada 84 desa itu akan segera menikmati listrik," ujarnya.
Rendroyoko mengatakan, untuk mempercepat pembangunan jaringan listrik ini dibutuhkan kerja sama pemerintah daerah dan masyarakat.
Terutama, lanjut dia berupa dukungan dari masyarakat untuk merelakan pohonnya ditebang agar bisa dilalui jaringan maupun sedikit lahan untuk penanaman tiang-tiang listrik.
"Sinergi ini sangat dibutuhkan mengingat PLN juga harus bergerak cepat agar masyarakat di desa-desa yang selama ini merindukan listrik bisa segera terwujud," katanya.
Baca juga: PLN NTT optimistis bisa mengejar rasio elektrifikasi hingga 90 persen
Baca juga: Tahun ini, pembangunan transmisi 70 kv Pulau Flores sudah tuntas
"Dalam tahun anggaran ini kami sudah dapat alokasi dana untuk pembangunan jaringan bagi 84 desa di NTT," kata General Manager PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Ignatius Rendroyoko di Kupang, Rabu (22/5).
Ia menambahkan, pembangunan jaringan listrik tersebut dibagi dalam dua paket pekerjaan yaitu di Pulau Flores sebanyak 51 desa dari 256 desa di Pulau Flores, dan 33 desa dari 247 desa di Pulau Sumba.
"Jika semua paket pekerjaan ini berjalan lancar maka pada 84 desa itu akan segera menikmati listrik," ujarnya.
Rendroyoko mengatakan, untuk mempercepat pembangunan jaringan listrik ini dibutuhkan kerja sama pemerintah daerah dan masyarakat.
Terutama, lanjut dia berupa dukungan dari masyarakat untuk merelakan pohonnya ditebang agar bisa dilalui jaringan maupun sedikit lahan untuk penanaman tiang-tiang listrik.
"Sinergi ini sangat dibutuhkan mengingat PLN juga harus bergerak cepat agar masyarakat di desa-desa yang selama ini merindukan listrik bisa segera terwujud," katanya.
Baca juga: PLN NTT optimistis bisa mengejar rasio elektrifikasi hingga 90 persen
Baca juga: Tahun ini, pembangunan transmisi 70 kv Pulau Flores sudah tuntas