Jakarta (ANTARA) - Buntut dari kericuhan antara massa aksi 22 Mei dengan aparat kepolisian yang terjadi di Gedung Bawaslu Jakarta, Rabu (22/5) malam, telah merugikan banyak pihak, termasuk di antaranya wartawan kontributor Net TV Aryo yang sepeda motornya dibakar massa.

Kendaraan motor roda dua RX-King milik Aryo itu dibakar massa hingga tak tersisa pada Rabu malam ketika massa aksi 22 Mei membakar Pos Polisi Thamrin, Jakarta Pusat..

Aryo menyatakan, massa sangat membabi buta ketika kericuhan terjadi. "Bukan hanya motor saya saja yang dibakar habis massa, tetapi, ada motor lainnya yang juga dilihatnya telah dibakar," ujarnya.

"Motor saya habis dibakar massa aksi 22 Mei. Tadi saya lihat ada tiga motor lagi yang dibakar. Sekaligus barang-barang lainnya di dalam Pos Polisi," kata Aryo saat ditemui di Sarinah, Jakarta, Rabu malam.

Aryo sangat menyayangkan aksi beringas dari massa aksi. Pasalnya, kata Aryo, dirinya sempat ingin menyelamatkan motornya, tetapi, hal itu malah dilarang oleh massa aksi.

"Pas saya ingin selamatkan motor, namun yang saya terima malah perlakuan penolakan dan diancam," ucap Aryo.

Diketahui, bentrokan antara pihak kepolisian dengan massa aksi terjadi sudah sejak pukul 20:15 WIB. Bentrokan terjadi setelah pihak kepolisian berupaya membubarkan massa aksi yang masih bertahan di depan gedung Bawaslu.

Kini konsentrasi massa sudah berada di Jalan Wahid Hasyim arah Sarinah dan sekitar 300 meter di Jalan Wahid Hasyim arah Tanah Abang dari perempatan Sarinah.

Pewarta : Ricky Prayoga
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024