Kupang (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur telah mengidentifikasi 1.181 objek wisata yang tersebar di 22 kabupaten dan kota di daerah itu, baik berupa alam, budaya, maupun buatan.
"Ribuan objek wisata yang sudah teridentifikasi ini berupa objek wisata alam, budaya, dan wisata buatan," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur Wayan Darmawa di Kupang, Kamis (27/6).
Wayan mengatakan ribuan objek wisata yang tersebar di wilayah provinsi berbasis kepulauan ini, memiliki kekuatan utama pada keeksotisan alam dan budaya.
Untuk itu, kata dia, arah pengembangan pariwisata yang didorong pemeritnah setempat, yakni pada aspek pelestarian alam dan merancang karakter baru untuk wisata budaya dengan konsep pariwisata berkelanjutan.
"Untuk pengembangan objek wisata budaya, salah satunya seperti rumah atau kampung-kampung adat diarahkan pada aspek keberlanjutan dengan mengutamakan pada mempertahankan keasliannya," katanya.
Ia mengatakan di daerah setempat juga mulai tumbuh banyak wisata buatan, seperti Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, dan bendungan lainnya yang sedang dalam proses pembangunan.
Wayan menambahkan pemerintah provinsi secara bertahap mulai mengembangkan objek-objek wisata baru yang akan dikelola berbasiskan masyarakat setempat.
Dia mengatakan pada tahun ini sedikitnya ada tujuh kawasan wisata baru yang dikembangkan, di antaranya Pantai Liman di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, Perairan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao, wisata alam dan budaya Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Selain itu, Kampung Adat Praimadita di Kabupaten Sumba Timur, Pantai Moru di Kabupaten Alor, dan wisata alam di sekitar Taman Nasional Kelimutu di Kabupaten Ende, Pulau Flores.
"Dari provinsi sudah mulai intervensi untuk pembangunan kawasan wisata baru ini, sejalan juga kita mendorong pemerintah kabupaten juga lakukan pembenahan maupun dukungan dari pusat mengingat potensi kita ada ribuan objek wisata," katanya.