Kupang (ANTARA) - Bupati Sabu Raijua Nikodemus Rihi Heke mengemukakan rencana pembangunan bandar udara (Bandara) baru di kabupaten yang berada di wilayah selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur itu tinggal menunggu alokasi anggaran dari Pemerintah Pusat.
"Tim dari Jakarta sudah beberapa kali meninjau kondisi di lapangan untuk pembangunan bandara baru dan sudah siap, tinggal menunggu eksekusi anggaran dari sana," katanya di Kupang, Kamis (27/6).
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan perkembangan rencana pemerintah untuk pembangunan bandar udara baru di Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nikodemus mengaku belum mengetahui berapa besar alokasi anggaran untuk bandara baru tersebut karena akan dikerjakan pihak kementerian terkait.
Ia mengatakan, sebagai pemerintah daerah pihaknya telah menyiapkan lahan seluas sekitar 150 hektare di Kecamatan Sabu Tengah untuk pembangunan bandara baru.
"Di lahan tersebut kami juga sudah membuat jalan inspeksi mengelilinginya agar tidak ada aktivitas masyarakat yang masuk, jadi untuk lahan sudah beres," katanya.
Baca juga: Sabu Raijua bebaskan lahan untuk pembangunan bandara baru
Menurut Nikodemus, infrastruktur bandara baru sangat dibutuhkan pemerintah dan masyarakat untuk memperlancar akses transportasi dari dan menuju Sabu Raijua.
Menurut dia, daerah setempat tidak bisa hanya mengandalkan layanan transportasi laut yang sering kali terkendala cuaca buruk yang sering berlangsung dalam waktu yang relatif lama.
Ia menambahkan, di sisi lain kondisi Bandara Terdamu yang beroperasi saat ini dengan panjang landasan sekitar 900 meter sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan lagi.
"Ada pemukiman warga dan juga jurang di sisi bandar sehingga sulit dikembangkan lagi. Karena itu kami berharap bandara baru ini segera dibangun karena lahan sudah siap," katanya.
Baca juga: Relokasi Bandara Sabu Raijua dinilai mendesak
Baca juga: 150 hektare lahan untuk bangun bandara baru di Sabu Raijua
"Tim dari Jakarta sudah beberapa kali meninjau kondisi di lapangan untuk pembangunan bandara baru dan sudah siap, tinggal menunggu eksekusi anggaran dari sana," katanya di Kupang, Kamis (27/6).
Ia mengemukakan hal itu berkaitan dengan perkembangan rencana pemerintah untuk pembangunan bandar udara baru di Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Nikodemus mengaku belum mengetahui berapa besar alokasi anggaran untuk bandara baru tersebut karena akan dikerjakan pihak kementerian terkait.
Ia mengatakan, sebagai pemerintah daerah pihaknya telah menyiapkan lahan seluas sekitar 150 hektare di Kecamatan Sabu Tengah untuk pembangunan bandara baru.
"Di lahan tersebut kami juga sudah membuat jalan inspeksi mengelilinginya agar tidak ada aktivitas masyarakat yang masuk, jadi untuk lahan sudah beres," katanya.
Baca juga: Sabu Raijua bebaskan lahan untuk pembangunan bandara baru
Menurut Nikodemus, infrastruktur bandara baru sangat dibutuhkan pemerintah dan masyarakat untuk memperlancar akses transportasi dari dan menuju Sabu Raijua.
Menurut dia, daerah setempat tidak bisa hanya mengandalkan layanan transportasi laut yang sering kali terkendala cuaca buruk yang sering berlangsung dalam waktu yang relatif lama.
Ia menambahkan, di sisi lain kondisi Bandara Terdamu yang beroperasi saat ini dengan panjang landasan sekitar 900 meter sudah tidak memungkinkan untuk dikembangkan lagi.
"Ada pemukiman warga dan juga jurang di sisi bandar sehingga sulit dikembangkan lagi. Karena itu kami berharap bandara baru ini segera dibangun karena lahan sudah siap," katanya.
Baca juga: Relokasi Bandara Sabu Raijua dinilai mendesak
Baca juga: 150 hektare lahan untuk bangun bandara baru di Sabu Raijua