Atambua (ANTARA) - Bhabinkamtibmas di Polsek Kakuluk Mesak, Polres Belu, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur Aipda Abraham Doeka menyulap motornya menjadi sebuah perpustakaan mini untuk membantu anak-anak putus sekolah di daerah itu belajar membaca dan menulis.
Aipda Abraham Doeka ditemui di lokasi mengajarnya di desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Rabu (10/7) mengaku prihatin dengan masa depan anak-anak di desa itu yang tak bersekolah dan putus sekolah.
Baca juga: Kapolres Belu ajak masyarakat perbatasan cintai NKRI
Baca juga: Polres Belu Amankan 10 Ton BBM Selundupan
"Anak-anak di desa ini, karena jarak dari desa ini ke sekolah jauh, mengakibatkan mereka malas sekolah, akhirnya putus sekolah. Oleh karena itu setiap hari, usai kerja saya datang ke sini membawa buku bacaan untuk bantu mereka membaca," kata dia.
Inovasinya membuatkan perpustakaan mini itu sudah dirintisnya sejak tahun 2016. Box motor dinasnya yang ia gunakan setiap hari untuk bekerja diisi dengan aneka buku bacaan anak-anak.
Buku-buku bacaan yang bawa tersebut diperolehnya dari seorang temannya yang ada di Komunitas Baca NTT.
"Kebetulan saya memiliki kenalan di Komunitas Baca NTT yang setia menyumbangkan buku bacaan dan dibagikan kepada anak-anak untuk dibaca. Sehingga saya bisa dapat bantuan buku," kata dia.
Saat ini, untuk melatih anak-anak di desa itu belajar, terpaksa hanya dilakukan di luar rumah, karena terkendala dengan bangunan.
"Saat ini ada rumah kosong milik ketua RT 03 Adelino Do Santos yang rela dipinjamkan untuk dipakai menjadi perpustakaan mini. Namun, kalau untuk menampung anak-anak ini sulit sekali, karena jumlah mereka yang banyak," tutur dia.
Kendala lain juga karena tak adanya penerangan di desa tersebut, sehingga aktivitas belajar hanya dilakukan hingga sore hari.
Abraham sendiri berharap tahun depan satu dusun memiliki satu perpustakaan mini sehingga di desa Kabuna akan ada sembilan perpustakaan mini sesuai jumlah dusun yang ada.
Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing, mengapresiasi dan menyatakan salut terhadap ide kreatif anggotanya.
"Kegiatan perpustakaan keliling dan mengajar anak-anak putus sekolah oleh Aipda Abraham Doeka dengan mendatangi anak-anak menggunakan sepeda motor merupakan hal yang luar biasa dan patut dihargai," kata Kapolres Belu.
Mantan Kabag Binkar Biro SDM Polda NTT ini juga mengakui kalau hal ini merupakan ide kreatif dan terobosan sebagai upaya mendekatkan Polri dengan masyarakat.
"Bhabinkamtibmas telah melakukan tugas menjaga Keamanan dan ketertiban masyarakat serta ikut mencerdaskan anak bangsa walaupun dengan pola dan cara yang sangat sederhana," kata mantan Kabag Psikologi Biro SDM Polda NTT ini.
Sebagai pimpinan, ia pun senantiasa memantau dan memberikan penghargaan atas ide kreatif dan terobosan Aipda Abraham Doeka.
"Semoga apa yang dilakukan anggota Polri di Polres Belu memberi manfaat bagi generasi muda dan situasi keamanan di desa tetap aman dan kondusif," kata dia.*
Aipda Abraham Doeka ditemui di lokasi mengajarnya di desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Rabu (10/7) mengaku prihatin dengan masa depan anak-anak di desa itu yang tak bersekolah dan putus sekolah.
Baca juga: Kapolres Belu ajak masyarakat perbatasan cintai NKRI
Baca juga: Polres Belu Amankan 10 Ton BBM Selundupan
"Anak-anak di desa ini, karena jarak dari desa ini ke sekolah jauh, mengakibatkan mereka malas sekolah, akhirnya putus sekolah. Oleh karena itu setiap hari, usai kerja saya datang ke sini membawa buku bacaan untuk bantu mereka membaca," kata dia.
Inovasinya membuatkan perpustakaan mini itu sudah dirintisnya sejak tahun 2016. Box motor dinasnya yang ia gunakan setiap hari untuk bekerja diisi dengan aneka buku bacaan anak-anak.
Buku-buku bacaan yang bawa tersebut diperolehnya dari seorang temannya yang ada di Komunitas Baca NTT.
"Kebetulan saya memiliki kenalan di Komunitas Baca NTT yang setia menyumbangkan buku bacaan dan dibagikan kepada anak-anak untuk dibaca. Sehingga saya bisa dapat bantuan buku," kata dia.
Saat ini, untuk melatih anak-anak di desa itu belajar, terpaksa hanya dilakukan di luar rumah, karena terkendala dengan bangunan.
"Saat ini ada rumah kosong milik ketua RT 03 Adelino Do Santos yang rela dipinjamkan untuk dipakai menjadi perpustakaan mini. Namun, kalau untuk menampung anak-anak ini sulit sekali, karena jumlah mereka yang banyak," tutur dia.
Kendala lain juga karena tak adanya penerangan di desa tersebut, sehingga aktivitas belajar hanya dilakukan hingga sore hari.
Abraham sendiri berharap tahun depan satu dusun memiliki satu perpustakaan mini sehingga di desa Kabuna akan ada sembilan perpustakaan mini sesuai jumlah dusun yang ada.
Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing, mengapresiasi dan menyatakan salut terhadap ide kreatif anggotanya.
"Kegiatan perpustakaan keliling dan mengajar anak-anak putus sekolah oleh Aipda Abraham Doeka dengan mendatangi anak-anak menggunakan sepeda motor merupakan hal yang luar biasa dan patut dihargai," kata Kapolres Belu.
Mantan Kabag Binkar Biro SDM Polda NTT ini juga mengakui kalau hal ini merupakan ide kreatif dan terobosan sebagai upaya mendekatkan Polri dengan masyarakat.
"Bhabinkamtibmas telah melakukan tugas menjaga Keamanan dan ketertiban masyarakat serta ikut mencerdaskan anak bangsa walaupun dengan pola dan cara yang sangat sederhana," kata mantan Kabag Psikologi Biro SDM Polda NTT ini.
Sebagai pimpinan, ia pun senantiasa memantau dan memberikan penghargaan atas ide kreatif dan terobosan Aipda Abraham Doeka.
"Semoga apa yang dilakukan anggota Polri di Polres Belu memberi manfaat bagi generasi muda dan situasi keamanan di desa tetap aman dan kondusif," kata dia.*