Kupang (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengakui bahwa dirinya mengikuti terus perkembangan kerusuhan yang terjadi di Tanah Papua, baik di Papua maupun Papua Barat yang terjadi dalam beberapa hari terakhir dan saat ini kondisinya mulai membaik.
"Saya ikutin terus kok, perkembangannya yang terjadi di Papua," kata Kepala Negara kepada para wartawan di Kupang, Rabu (21/8) saat meninjau tambak garam di Desa Nunkurus, Kabupaten Kupang, NTT.
Hal ini disampaikannya saat ditanyai seputar kerusuhan yang terjadi di Papua, imbas dari penangkapan sejumlah mahasiswa asal Papua di Surabaya dan beberapa daerah di Pulau Jawa.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa sebelum berangkat ke Kupang ia juga sudah menghubungi gubernur Papua Barat untuk menanyakan kondisi terakhir di daerah itu.
"Saya tadi juga sudah telepon pak gubernur Papua Barat untuk menanyakan di Manokwari seperti apa, Sorong seperti apa, serta Fak Fak juga," kata Presiden Jokowi dan mengakui bahwa pada Rabu (21/8) terjadi rusuh dan aksi bakar-bakaran d Fak Fak, namun situasinya sudah kondusif.
Ketika ditanya tentang rencananya berkunjung ke Papua, Kepala Negara mengatakan akan melakukannya pada awal September 2019, namun dalam rangka meresmikan Jembatan Holtekamp di Jayapura. "Kita sedang merencanakan. Kita atur jadwal sekitar awal bulan depan untuk meresmikan jembatan di sana," tambah dia.
Kedatangan Presiden Joko Widodo ke NTT untuk keempat kalinya dalam tahun 2019 ini untuk meninjau tambak garam di Desa Nunkurus serta membagikan 2.709 sertifikat bagi warga Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan serta berkunjung ke Pelabuhan Tenau Kupang yang dikelola PT Pelindo III.
Baca juga: Apa kata Jokowi soal rusuh di Papua
Baca juga: Pelecehan Merah Putih di Jatim jadi pemicu rusuh di Papua
"Saya ikutin terus kok, perkembangannya yang terjadi di Papua," kata Kepala Negara kepada para wartawan di Kupang, Rabu (21/8) saat meninjau tambak garam di Desa Nunkurus, Kabupaten Kupang, NTT.
Hal ini disampaikannya saat ditanyai seputar kerusuhan yang terjadi di Papua, imbas dari penangkapan sejumlah mahasiswa asal Papua di Surabaya dan beberapa daerah di Pulau Jawa.
Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa sebelum berangkat ke Kupang ia juga sudah menghubungi gubernur Papua Barat untuk menanyakan kondisi terakhir di daerah itu.
"Saya tadi juga sudah telepon pak gubernur Papua Barat untuk menanyakan di Manokwari seperti apa, Sorong seperti apa, serta Fak Fak juga," kata Presiden Jokowi dan mengakui bahwa pada Rabu (21/8) terjadi rusuh dan aksi bakar-bakaran d Fak Fak, namun situasinya sudah kondusif.
Ketika ditanya tentang rencananya berkunjung ke Papua, Kepala Negara mengatakan akan melakukannya pada awal September 2019, namun dalam rangka meresmikan Jembatan Holtekamp di Jayapura. "Kita sedang merencanakan. Kita atur jadwal sekitar awal bulan depan untuk meresmikan jembatan di sana," tambah dia.
Kedatangan Presiden Joko Widodo ke NTT untuk keempat kalinya dalam tahun 2019 ini untuk meninjau tambak garam di Desa Nunkurus serta membagikan 2.709 sertifikat bagi warga Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan serta berkunjung ke Pelabuhan Tenau Kupang yang dikelola PT Pelindo III.
Baca juga: Apa kata Jokowi soal rusuh di Papua
Baca juga: Pelecehan Merah Putih di Jatim jadi pemicu rusuh di Papua