Labuan Bajo (ANTARA) - Menteri BUMN Rini M Soemarno mengaku puas dan senang usai melihat dari dekat salah satu progres proyek dermaga ferry dan Hotel Inaya Bay Komodo, yang merupakan bagian dari program pengembangan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pada Senin (9/9).
“Saya datang ke sini tiga tahun lalu, dan di sini masih kotor dan tak terawat, tetapi hari ini saya senang dan puas," katanya kepada wartawan di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Dia mengaku tiga tahun lalu meminta Dirut ASDP untuk bangun hotel dan marina untuk mendukung pariwisata Labuan Bajo.
"Nantinya, Hotel Inaya Bay Komodo akan menjadi hotel terbaik BUMN sekaligus yang terbaik di Labuan Bajo," katanya.
ASDP melalui PT Indonesia Ferry Property joint venture dengan PT Pembangunan Perumahan sedang membangun Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang meliputi pembangunan area komersial, hotel bintang lima, marina serta pengembangan dermaga penyeberangan dengan total investasi sekitar Rp400 miliar.
Menteri BUMN Rini Soemarno didampingi Dirut PT. ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi (kanan) melihat-lihat fasilitas hotel Inaya Bay milik PT. ASDP Indonesia Ferry saat melakukan kunjungan kerja guna mengetahui perkembangan pembangunan kawasan terpadu ASDP di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Senin (9/9/2019). .(ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/ama).
Hotel Inaya Bay Komodo merupakan hotel bintang lima pertama yang berada di pusat kota Labuan Bajo, yang dibangun oleh PT PP dan akan dioperasikan oleh Hotel Indonesia Group (HIG). Sedangkan untuk pengembangan dermaga penyeberangan telah dibangun dermaga plengsengan dan moveable bridge
Saat mengunjungi kawasan terpadu tersebut Menteri BUMN Rini M Soemarno menyempatkan diri meninjau kawasan itu bahkan melihat kamar hotel dan sempat mengagumi pemandangan dari hotel tersebut.
"Ini indah sekali. Kamarnya juga bagus sekali. Ini akan menjadi hotel terbaik di Labuan Bajo," tambahnya.
Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Puspadewi mengatakan bahwa soft opening hotel tersebut akan dilakukan pada Oktober mendatang.
"Untuk proyek hotel saat ini tahap I telah memasuki fase finalisasi. Kami targetkan awal Oktober dapat soft launching sebelum grand launching pada Desember 2019.
Hotel Inaya Bay Komodo akan menjadi hotel dengan layanan bintang lima yang berada di pusat kota Labuan Bajo, yang dilengkapi area komersial dengan berbagai ritel tenant besar,” tambah Ira Puspadewi.
Hotel Inaya Bay Komodo, lanjutnya, terdiri dari lima lantai yang akan memiliki total 145 unit kamar. Hotel ini juga dilengkapi fasilitas menarik bagi wisatawan, mulai dari restoran indoor dan outdoor, rooftop Moon Bar, kolam renang hingga tempat berjalan-jalan promenade yang menghadirkan panorama laut Labuan Bajo yang sangat indah di kala sunrise maupun sunset.
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), didampingi Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi (kiri) memeriksa salah satu kamar hotel Inaya Bay milik PT. ASDP Indonesia Ferry saat melakukan kunjungan kerja guna mengetahui perkembangan pembangunan kawasan terpadu ASDP di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Senin (9/9/2019). .(ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/ama).
Ira menambahkan, kehadiran Hotel Inaya Bay Komodo ini diharapkan membawa dampak yang sangat besar pada perekonomian di Labuan Bajo.
Untuk diketahui masa tinggal wisatawan di Labuan Bajo terus meningkat dari rata-rata hanya 1,7 hari sehingga berkontribusi positif meningkatkan perekonomian, dimana pengeluaran wisatawan selama di Labuan Bajo turut mendongkrak devisa serta meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
"Kawasan terpadu marina Labuan Bajo ini sudah hampir lengkap, sudah ada area komersial dengan berbagai ritel menarik, hotel bintang lima, dermaga ferry dan nantinya akan ada yacht marina. Kami berharap dengan adanya ini dapat mendongkrak wisatawan baik domestik maupun mancanegara," ujar Ira.
ASDP, lanjutnya, tengah menciptakan destinasi wisata baru dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata tanah air.
"Kami berharap, masyarakat atau turis yang datang ke pelabuhan ASDP, tidak hanya untuk menyeberang saja, tetapi mendapatkan 'experience' lebih dengan berbagai fasilitas yang ada," tuturnya.
Menteri BUMN Rini M Soemarno meninjau proyek Hotel Inaya Bay Komodo, bagian dari program pengembangan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pada Senin (9/9/2019). (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
“Saya datang ke sini tiga tahun lalu, dan di sini masih kotor dan tak terawat, tetapi hari ini saya senang dan puas," katanya kepada wartawan di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Dia mengaku tiga tahun lalu meminta Dirut ASDP untuk bangun hotel dan marina untuk mendukung pariwisata Labuan Bajo.
"Nantinya, Hotel Inaya Bay Komodo akan menjadi hotel terbaik BUMN sekaligus yang terbaik di Labuan Bajo," katanya.
ASDP melalui PT Indonesia Ferry Property joint venture dengan PT Pembangunan Perumahan sedang membangun Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang meliputi pembangunan area komersial, hotel bintang lima, marina serta pengembangan dermaga penyeberangan dengan total investasi sekitar Rp400 miliar.
Saat mengunjungi kawasan terpadu tersebut Menteri BUMN Rini M Soemarno menyempatkan diri meninjau kawasan itu bahkan melihat kamar hotel dan sempat mengagumi pemandangan dari hotel tersebut.
"Ini indah sekali. Kamarnya juga bagus sekali. Ini akan menjadi hotel terbaik di Labuan Bajo," tambahnya.
Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Puspadewi mengatakan bahwa soft opening hotel tersebut akan dilakukan pada Oktober mendatang.
"Untuk proyek hotel saat ini tahap I telah memasuki fase finalisasi. Kami targetkan awal Oktober dapat soft launching sebelum grand launching pada Desember 2019.
Hotel Inaya Bay Komodo akan menjadi hotel dengan layanan bintang lima yang berada di pusat kota Labuan Bajo, yang dilengkapi area komersial dengan berbagai ritel tenant besar,” tambah Ira Puspadewi.
Hotel Inaya Bay Komodo, lanjutnya, terdiri dari lima lantai yang akan memiliki total 145 unit kamar. Hotel ini juga dilengkapi fasilitas menarik bagi wisatawan, mulai dari restoran indoor dan outdoor, rooftop Moon Bar, kolam renang hingga tempat berjalan-jalan promenade yang menghadirkan panorama laut Labuan Bajo yang sangat indah di kala sunrise maupun sunset.
Untuk diketahui masa tinggal wisatawan di Labuan Bajo terus meningkat dari rata-rata hanya 1,7 hari sehingga berkontribusi positif meningkatkan perekonomian, dimana pengeluaran wisatawan selama di Labuan Bajo turut mendongkrak devisa serta meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
"Kawasan terpadu marina Labuan Bajo ini sudah hampir lengkap, sudah ada area komersial dengan berbagai ritel menarik, hotel bintang lima, dermaga ferry dan nantinya akan ada yacht marina. Kami berharap dengan adanya ini dapat mendongkrak wisatawan baik domestik maupun mancanegara," ujar Ira.
ASDP, lanjutnya, tengah menciptakan destinasi wisata baru dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata tanah air.
"Kami berharap, masyarakat atau turis yang datang ke pelabuhan ASDP, tidak hanya untuk menyeberang saja, tetapi mendapatkan 'experience' lebih dengan berbagai fasilitas yang ada," tuturnya.