Kupang (ANTARA) - General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional El Tari Kupang Barata Singgih mengemukakan bahwa maskapai penerbangan belum mengoptimlakan pemanfaatan kapasitas runway yang disediakan Bandara Internasional El Tari Kupang.
"Kapasitas runway di Bandar El Tari saat ini baru dimanfaatkan 80 persen sehingga masih ada peluang yang belum dioptimalkan pihak maskapai penerbangan," kata Barata di Kupang, Selasa (1/10).
Kapasitas runway dihitung berdasarkan pergerakkan pesawat saat terbang (take off) maupun saat mendarat (landing) dalam waktu satu jam.
Barata menjelaskan, saat ini kapasitas runway Bandara Internasional El Tari Kupang yang merupakan satu-satunya di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu dapat dimanfaatkan untuk melayani sebanyak 13 pergerakkan pesawat dalam satu jam.
"Namun yang baru baru terjual kepada maskapai secara reguler baru 80 persen atau untuk 11 pergerakan pesawat sehingga masih bisa melayani sekitar dua lagi," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya telah mempromosikan peluang ini ke pihak maskapai untuk membuka layanan maupun menambah frekuensi penerbangan namun hingga kini belum terisi.
Baca juga: Bandara El Tari untuk pertama kalinya miliki HLT
Baca juga: Alat pendeteksi angin untuk Bandara El Tari Kupang
Bandara Internasional El Tari Kupang, NTT. (ANTARA FOTO/HO-Humas Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang)
Ia menyebut, salah satu sasaran promosi yaitu menarik maskapai yang mau masuk ke Bali agar melalui Kupang karena kondisi runway Bandara Ngura Rai yang sudah melebihi kapasitas.
"Kami sudah mencoba menyampaikan itu agar maskapai masuk lewat NTT dulu lalu penumpang bisa dengan penerbangan reguler dari Kupang atau Labuan Bajo ke Bali," katanya.
Barata mengatakan, promosi terkait potensi ini sudah dilakukan namun perlu dukungan berbagai pihak terutama pemerintah provinsi setempat.
"Jadi perlu upaya bersama untuk memanfaatkan peluang ini, misalnya dari pemerintah provinsi bisa memberikan insentif seperti fasilitas apa yang ditawarkan kepada pihak maskapai agar bisa masuk," katanya.
Barata menambahkan, fasilitas pendukung lain yang dimiliki Bandara El Tari Kupang seperti kapasitas apron atau parkir yang bisa menampung 17 pesawat serta kapasitas terminal yang saat ini sedang dibangun untuk menampung 3 juta penumpang dalam satu tahun.
"Artinya dengan kondisi yang ada kami siap untuk mendukung pembangunan terutama pariwisata di NTT yang sedang didorong sebagai sektor penggerak ekonomi, dari sisi layanan bandara untuk menunjang transportasi udara," katanya.
Baca juga: AP I Bandara El Tari buka lagi penerbangan internasional Kupang-Darwin
Baca juga: Bandara El Tari Kupang terus diremajakan
Sejumlah penumpang pesawat menggunakan payung berjalan menuju pesawat di Bandara El Tari Kupang, NTT Kamis, (28/12/18) akibat hujan deras. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/hp).
"Kapasitas runway di Bandar El Tari saat ini baru dimanfaatkan 80 persen sehingga masih ada peluang yang belum dioptimalkan pihak maskapai penerbangan," kata Barata di Kupang, Selasa (1/10).
Kapasitas runway dihitung berdasarkan pergerakkan pesawat saat terbang (take off) maupun saat mendarat (landing) dalam waktu satu jam.
Barata menjelaskan, saat ini kapasitas runway Bandara Internasional El Tari Kupang yang merupakan satu-satunya di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu dapat dimanfaatkan untuk melayani sebanyak 13 pergerakkan pesawat dalam satu jam.
"Namun yang baru baru terjual kepada maskapai secara reguler baru 80 persen atau untuk 11 pergerakan pesawat sehingga masih bisa melayani sekitar dua lagi," katanya.
Dia mengatakan, pihaknya telah mempromosikan peluang ini ke pihak maskapai untuk membuka layanan maupun menambah frekuensi penerbangan namun hingga kini belum terisi.
Baca juga: Bandara El Tari untuk pertama kalinya miliki HLT
Baca juga: Alat pendeteksi angin untuk Bandara El Tari Kupang
Ia menyebut, salah satu sasaran promosi yaitu menarik maskapai yang mau masuk ke Bali agar melalui Kupang karena kondisi runway Bandara Ngura Rai yang sudah melebihi kapasitas.
"Kami sudah mencoba menyampaikan itu agar maskapai masuk lewat NTT dulu lalu penumpang bisa dengan penerbangan reguler dari Kupang atau Labuan Bajo ke Bali," katanya.
Barata mengatakan, promosi terkait potensi ini sudah dilakukan namun perlu dukungan berbagai pihak terutama pemerintah provinsi setempat.
"Jadi perlu upaya bersama untuk memanfaatkan peluang ini, misalnya dari pemerintah provinsi bisa memberikan insentif seperti fasilitas apa yang ditawarkan kepada pihak maskapai agar bisa masuk," katanya.
Barata menambahkan, fasilitas pendukung lain yang dimiliki Bandara El Tari Kupang seperti kapasitas apron atau parkir yang bisa menampung 17 pesawat serta kapasitas terminal yang saat ini sedang dibangun untuk menampung 3 juta penumpang dalam satu tahun.
"Artinya dengan kondisi yang ada kami siap untuk mendukung pembangunan terutama pariwisata di NTT yang sedang didorong sebagai sektor penggerak ekonomi, dari sisi layanan bandara untuk menunjang transportasi udara," katanya.
Baca juga: AP I Bandara El Tari buka lagi penerbangan internasional Kupang-Darwin
Baca juga: Bandara El Tari Kupang terus diremajakan