Kupang (Antara NTT) - Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan wisata taman laut yang menjadi destinasi unggulan di Perairan Pantar, Kabupaten Alor, terus dipromosikan ke berbagai daerah hingga berbagai negara.
"Pemerintah baik provinsi maupun kabupaten dalam berbagai kesempatan terus mempromosikan destinasi Taman Laut Alor yang sudah terkenal dan keindahannya sudah mendapat pengakuan wisatawan dari berbagai negara," katanya saat dihubungi Antara di Kupang, Selasa.
Menurut Marius, umumnya kunjungan wisatawan terutama asing ke Kabupaten Alor bertujuan untuk menikmati keindahan taman laut yang ada di sana.
Dinas Pariwisata NTT mencatat, selama 2016 kunjungan wisawatan ke Alor sebanyak 8.792 orang dengan perincian 7.512 wisatawan domestik dan 1.577 wisawatan mancanegara.
Menurutnya, perbandingan jumlah kunjungan wisatawan asing masih jauh di bawah domestik karena umumnya pangsa pasar semua destinasi pariwisata di Nusa Tenggara Timur masih didominasi lokal.
"Tidak hanya di Alor namun destinasi unggulan seperti di Labuan Bajo, Pulau Flores, Pulau Sumba, dan Pulau Timor pada tahun-tahun sebelumnya masih didominasi wisatawan domestik," katanya.
Untuk itu, katanya, wisata taman laut di Alor merupalan salah satu destinasi yamg selalu dipromosikan hingga ke berbagai negara baik melalui penjualan paket wisata maupun melalui media masa cetak maupun elektronik.
Menurut dia, upaya promosi yang gencar dilakukan tersebut telah menunjukkan dampak, contohnya pada tahun sebelumnya, puluhan wisawatan dari Darwin, Australia, juga mampir di Alor menggunakan yacht (kapal layar kecil) untuk menghadiri event tahunan Expo Alor 2016.
Selain itu, promosi taman laut dilakukan melalui kegiatan lomba foto bawah laut yang melibatkan peserta dari berbagai negara seperti Amerika, Jepang, Australia, Jerman, dan lainnya.
"Lomba foto bawah laut ini dilakukan setiap tahun secara bergilir di empat kabupaten yaitu, Alor, Lembata, Flores Timur, dan Sikka," katanya menambahkan tahun ini akan diadakan di Perairan Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.
Lebih lanjut, Marius menambahkan, selain destinasi unggulan taman laut, Alor juga memiliki destinasi wisata alam dan budaya dan religi yang unik seperti Kampung Adat Takpala, wisata religi Alquran dari kulit kayu yang sudah berusia ratusan tahun, dan kehidupan suku pedalaman dengan puluhan bahasa daerahnya.
"Semua destinasi ini saling mendukung satu dengan lainnya yang membuat Alor menjadi salah satu daerah wisata unggulan di Nusa Tenggara Timur," katanya.
"Pemerintah baik provinsi maupun kabupaten dalam berbagai kesempatan terus mempromosikan destinasi Taman Laut Alor yang sudah terkenal dan keindahannya sudah mendapat pengakuan wisatawan dari berbagai negara," katanya saat dihubungi Antara di Kupang, Selasa.
Menurut Marius, umumnya kunjungan wisatawan terutama asing ke Kabupaten Alor bertujuan untuk menikmati keindahan taman laut yang ada di sana.
Dinas Pariwisata NTT mencatat, selama 2016 kunjungan wisawatan ke Alor sebanyak 8.792 orang dengan perincian 7.512 wisatawan domestik dan 1.577 wisawatan mancanegara.
Menurutnya, perbandingan jumlah kunjungan wisatawan asing masih jauh di bawah domestik karena umumnya pangsa pasar semua destinasi pariwisata di Nusa Tenggara Timur masih didominasi lokal.
"Tidak hanya di Alor namun destinasi unggulan seperti di Labuan Bajo, Pulau Flores, Pulau Sumba, dan Pulau Timor pada tahun-tahun sebelumnya masih didominasi wisatawan domestik," katanya.
Untuk itu, katanya, wisata taman laut di Alor merupalan salah satu destinasi yamg selalu dipromosikan hingga ke berbagai negara baik melalui penjualan paket wisata maupun melalui media masa cetak maupun elektronik.
Menurut dia, upaya promosi yang gencar dilakukan tersebut telah menunjukkan dampak, contohnya pada tahun sebelumnya, puluhan wisawatan dari Darwin, Australia, juga mampir di Alor menggunakan yacht (kapal layar kecil) untuk menghadiri event tahunan Expo Alor 2016.
Selain itu, promosi taman laut dilakukan melalui kegiatan lomba foto bawah laut yang melibatkan peserta dari berbagai negara seperti Amerika, Jepang, Australia, Jerman, dan lainnya.
"Lomba foto bawah laut ini dilakukan setiap tahun secara bergilir di empat kabupaten yaitu, Alor, Lembata, Flores Timur, dan Sikka," katanya menambahkan tahun ini akan diadakan di Perairan Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.
Lebih lanjut, Marius menambahkan, selain destinasi unggulan taman laut, Alor juga memiliki destinasi wisata alam dan budaya dan religi yang unik seperti Kampung Adat Takpala, wisata religi Alquran dari kulit kayu yang sudah berusia ratusan tahun, dan kehidupan suku pedalaman dengan puluhan bahasa daerahnya.
"Semua destinasi ini saling mendukung satu dengan lainnya yang membuat Alor menjadi salah satu daerah wisata unggulan di Nusa Tenggara Timur," katanya.