Kupang (ANTARA) - Anggota DPR RI dari Komisi VII meninjau kesiapan armada laut menjelang Natal dan Tahun Baru di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis.
Pada momentum tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono mengimbau para pemangku kepentingan di Pelabuhan Tenau Kupang untuk mempersiapkan pelayanan sebaik mungkin jelang arus mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
“Saya minta agar seluruh operator dan pemangku kepentingan memastikan kelancaran layanan penumpang maupun distribusi logistik, mengingat permintaan angkutan biasanya meningkat signifikan pada akhir tahun,” katanya.
Haryo berada di NTT terkait kunjungan kerja Tim Komisi VII DPR RI, dan sempat bertemu dengan Pemerintah Provinsi NTT serta pimpinan ANTARA. TVRI dan RRI.
Dia mendapatkan informasi bahwa setiap tahun angkutan penumpang Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Tenau selalu membludak, karena itu sudah pasti setiap fungsi stakeholder bekerja keras agar semua berjalan lancar.
Selain penumpang, sudah pasti bakal ada lonjakan kebutuhan logistik juga yang dipicu oleh sejumlah program pemerintah, seperti Makanan Bergizi Gratis (MBG) serta kegiatan pengiriman barang lain yang harus dituntaskan sebelum akhir tahun.
“Distribusi logistik melalui angkutan laut ini harus lancar juga,” ujar Bambang.
Bambang menambahkan, berdasarkan informasi dari Kantor KSOP, kapal penumpang untuk layanan Nataru dijadwalkan beroperasi mulai 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kupang, Simon Baon mengatakan untuk mensukseskan arus mudik melalui pelabuhan Tenau Kupang, terdapat 25 kapal penumpang dan barang yang disiapkan.
“Kapasitas angkut penumpangnya mulai dari 15 ribu hingga 20 ribu penumpang,” ujar dia.
Puluhan armada tersebut ujar dia sudah mendapat uji petik dari Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut.
Kemudian sebanyak empat dermaga, yakni multipurpose, kontainer, lokal dan peti kemas juga dipersiapkan sebagai fasilitas utama untuk menunjang mobilisasi dan pengangkutan. Khusus peti kemas, Simon berujar, sudah beroperasi sejak akhir November 2025 untuk mengangkut logistik kebutuhan Natal dan Tahun Baru..
"Jadi pelayanan peti kemas sudah beroperasi sejak bulan November 2025 dan mengalami peningkatan cukup signifikan terkait kebutuhan logistik Nataru," kata Simon.

