Kupang (ANTARA) - Manejer tim sepak bola Pra PON 2020 dari NTT Jimmi Sianto mengajak seluruh pegiat sepak bola di provinsi berbasis kepulauan itu untuk bersatu membangun sepak bola NTT.
"Saya kira inilah saatnya seluruh pegiat sepak bola di NTT ini bersatu bergandengan tangan untuk membangun sepak bola NTT. Kalau kita bersatu kita pasti bisa," katanya kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Selasa (10/12).
Hal ini disampaikannya ketika ia berhasil membawa tim sepak bola NTT berhasil meraih tiket PON 2020 Papua lewat babak kualifikasi Bali - Nusra di lapangan Samudera, Bali, Senin (9/12) kemarin.
Menurut dia selama ini banyak pihak yang selalu berjalan sendiri-sendiri untuk membangun sepak bola NTT, sehingga hasilnya pun negatif. Alhasil selama 30 tahun NTT sulit sekali lolos ke PON.
Baca juga: NTT akhirnya lolos ke PON 2020 Papua, setelah 30 tahun masa penantian
Bagi Jimmi saat pertama kali ditunjuk sebagai manajer tim sepak bola NTT, mimpinya hanya satu yakni memutuskan kutukan tak pernah lolos ke pesta olahraga nasional (PON) empat tahunan di negeri ini.
Menurut dia kerja keras tim pelatih di antaranya duet pelatih Ricky Nelson dan Adnan Mahing dan seluruh tim membuat harapan dan mimpi masyarakat NTT untuk sepak bola NTT bsa terwujud.
"Target kita ke PON 2020 terpenuhi, nah untuk selanjutnya tentu kita harapkan bisa dapatkan emas di Papua nanti," ujar dia.
Menurut dia sudah banyak anak-anak NTT yang bermain sepak bola di luar NTT, namun sayangnya belum semuanya diperhatikan untuk masuk dalam skuat.
Seluruh tim serta official NTT berdoa bersama usai dinyatakan lolos ke PON 2020 di Papua setelah mendepak Tim Pra PON Bali dengan skor imbang, 1-1 di Lapangan Samudera Kuta Bali, Senin (09/12/2019). (ANTARA FOTO/HO-Yan Daulaka)
Untuk PON nanti ujar dia, akan dilakukan lagi pertemuan dengan PSSI NTT dan KONI untuk membicarakan kelanjutan sepak bola NTT persiapan menuju PON 2020 nanti, dan tentu saja akan lebih banyak mencari pemain-pemain berbakat untuk berlaga di Papua nanti.
"Kalau PON nanti kita pasti akan kerja lebih keras lagi, Kalau kita kerja keras, sudah pasti kita bisa. Lolosnya kita ini adalah penantian yang panjang," tambah dia.
NTT, NTB dan Bali sebelumnya tergabung dalam kualifikasi pra PON 2020 zona Bali-Nusra. Di laga pembuka, Bali sebagai tuan rumah justru mengalami kekalahan saat bertemu NTB. NTB berhasil menang dengan skor 2-1.
Semantara di laga kedua, justru NTB-lah yang takluk di tim asuhan mantan pelatih Borneo FC Ricky Nelson dengan skor telak 3-1, sementara pada pertandingan terakhir di lapangan Samudera, Kute, tim asuhan Ricky itu berhasil menahan imbang Bali, sehingga otomatis mendapatkan satu tiket ke PON 2020 di Papua.
Baca juga: Bisakah sepak bola NTT lolos ke PON Papua tahun depan?
Baca juga: Lapangan jadi kendala perkembangan sepak bola di NTT
"Saya kira inilah saatnya seluruh pegiat sepak bola di NTT ini bersatu bergandengan tangan untuk membangun sepak bola NTT. Kalau kita bersatu kita pasti bisa," katanya kepada ANTARA saat dihubungi dari Kupang, Selasa (10/12).
Hal ini disampaikannya ketika ia berhasil membawa tim sepak bola NTT berhasil meraih tiket PON 2020 Papua lewat babak kualifikasi Bali - Nusra di lapangan Samudera, Bali, Senin (9/12) kemarin.
Menurut dia selama ini banyak pihak yang selalu berjalan sendiri-sendiri untuk membangun sepak bola NTT, sehingga hasilnya pun negatif. Alhasil selama 30 tahun NTT sulit sekali lolos ke PON.
Baca juga: NTT akhirnya lolos ke PON 2020 Papua, setelah 30 tahun masa penantian
Bagi Jimmi saat pertama kali ditunjuk sebagai manajer tim sepak bola NTT, mimpinya hanya satu yakni memutuskan kutukan tak pernah lolos ke pesta olahraga nasional (PON) empat tahunan di negeri ini.
Menurut dia kerja keras tim pelatih di antaranya duet pelatih Ricky Nelson dan Adnan Mahing dan seluruh tim membuat harapan dan mimpi masyarakat NTT untuk sepak bola NTT bsa terwujud.
"Target kita ke PON 2020 terpenuhi, nah untuk selanjutnya tentu kita harapkan bisa dapatkan emas di Papua nanti," ujar dia.
Menurut dia sudah banyak anak-anak NTT yang bermain sepak bola di luar NTT, namun sayangnya belum semuanya diperhatikan untuk masuk dalam skuat.
Untuk PON nanti ujar dia, akan dilakukan lagi pertemuan dengan PSSI NTT dan KONI untuk membicarakan kelanjutan sepak bola NTT persiapan menuju PON 2020 nanti, dan tentu saja akan lebih banyak mencari pemain-pemain berbakat untuk berlaga di Papua nanti.
"Kalau PON nanti kita pasti akan kerja lebih keras lagi, Kalau kita kerja keras, sudah pasti kita bisa. Lolosnya kita ini adalah penantian yang panjang," tambah dia.
NTT, NTB dan Bali sebelumnya tergabung dalam kualifikasi pra PON 2020 zona Bali-Nusra. Di laga pembuka, Bali sebagai tuan rumah justru mengalami kekalahan saat bertemu NTB. NTB berhasil menang dengan skor 2-1.
Semantara di laga kedua, justru NTB-lah yang takluk di tim asuhan mantan pelatih Borneo FC Ricky Nelson dengan skor telak 3-1, sementara pada pertandingan terakhir di lapangan Samudera, Kute, tim asuhan Ricky itu berhasil menahan imbang Bali, sehingga otomatis mendapatkan satu tiket ke PON 2020 di Papua.
Baca juga: Bisakah sepak bola NTT lolos ke PON Papua tahun depan?
Baca juga: Lapangan jadi kendala perkembangan sepak bola di NTT