Kupang (ANTARA) - Para pengamat dan penggemar sepak bola di Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai bicara soal Tm Pra PON NTT 2019 setelah berhasil membekuk tetangganya Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan skor 3-1.
Lapangan Samudra Kuta, Badung, Bali menjadi saksi bisu kemenangan tim pra PON NTT pada Sabtu (7/12) malam saat pasukan Ricky Nelson memporak-porandakan benteng bertahanan NTB yang terkenal cukup solid itu.
Pelatih kepala tim sepak bola NTT Ricky Nelson ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu (7/12) malam mengatakan bahwa 3 gol tersebut, masing-masing dilesatkan oleh Risman Arianto Maring, dan dua gol lainnya dari kaki Kiken Mentinus Nikodemus.
"Di menit-menit awal kita sempat kebobolan satu gol, namun berhasil dibalas oleh Risman Arianto Maring, dan jelang turun minum kapten tim Kiken Mentinus Nikodemus berhasil memperdayai kiper NTB lewat tendangan pinalti, 2-1.
Ricky mengaku bahwa pada menit-menit awal, anak-anak asuhnya memang terlihat gugup, sehingga dengan mudah mendapat tekanan dari tim pra PON NTB, sehingga gawang Yohanes Seran Klau justru kebobolan terlebih dahulu.
Baca juga: El Tari Memorial Cup jadi ajang seleksi pemain PON NTT
Namun, mental anak-anak semakin membaik dan lebih percaya diri sehingga mampu berhasil membalas ketertinggalan di ujung babak pertama menjadi 2-1.
Memasuki babak kedua, Ricky mengaku memberikan motivasi kepada anak-anak asuhnya agar tetap bersemangat menghadapi setiap gempuran dari tim sepak bola NTB.
Beberapa menit kemudian usai turun minum, Kiken Mentinus Nikodemus berhasil menorehkan namanya di papan skor dan merubah kedudukan bagi tim pra PON NTT menjadi 3-1. Skor tersebut bertahan hingga pluit akhir dibunyikan oleh wasit.
Secara umum mantan pelatih Borneo FC itu mengaku bahwa anak-anak asuhnya bermain cukup bagus, dan mengikuti arahan yang disampaikan oleh tim pelatih.
"Anak-anak bermain bagus, emosi mereka di lapangan juga bagus. Satu pemain yang bermain dengan sangat bagus juga adalah Ari (Risman Arianto Maring) yang mencetak gol pertama," tambah dia.
Dengan kemenangan tersebut, NTT untuk sementara berada di puncak klasmen, dan masih sisa satu pertandingan lagi yakni melawan tim tuan rumah yakni Bali pada hari ini, Senin (9/12/2019).
Baca juga: NTT belum terlalu siap miliki tim sepak bola putri
Kapten tim sepak bola NTT Kiken Mentinus Nikodemus (kanan), Inosensius Nai (tengah) dan Daud Esthen melakukan selebrasi usai menjebol gawang tim Pra PON NTB di Lapangan Sepak Bola Samudra Kute, Bali, Sabtu (7/12/2019) malam. (ANTARA FOTO/HO-Yan Daulaka)
Bali sendiri untuk sementara menjadi juru kunci setelah sebelumnya dikalahkan oleh NTB dengan skor 2-1 pada Kamis (5/12) lalu di lapangan sepak bola Samudra, Kute, Badung.
Ia berharap agar anak-anak asuhnya jangan cepat berpuas diri, sebab masih ada satu pertandingan lagi melawan tim tuan rumah Pra PON 2019, Bali, meski berada di juru kunci.
Direktur Utama Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur Jhon Leki yang hadir langsung menyaksikan pertandingan itu ketika dihubungi mengaku optimis NTT mampu lolos ke PON 2020 di Papua nanti.
"Kalau melihat permainan anak-anak kita tadi, saya yakin kita bisa lolos ke PON 2020 di Papua, jika lolos maka ini akan menjadi sejarah baru bagi NTT setelah 33 tahun tak pernah lolos ke PON," demikian Jhon Leki.
Baca juga: PSSI harapkan NTT segera miliki tim sepak bola putri
Baca juga: Sepak Bola - Faktor Yabes menjadi motivasi bagi anak-anak NTT
Lapangan Samudra Kuta, Badung, Bali menjadi saksi bisu kemenangan tim pra PON NTT pada Sabtu (7/12) malam saat pasukan Ricky Nelson memporak-porandakan benteng bertahanan NTB yang terkenal cukup solid itu.
Pelatih kepala tim sepak bola NTT Ricky Nelson ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu (7/12) malam mengatakan bahwa 3 gol tersebut, masing-masing dilesatkan oleh Risman Arianto Maring, dan dua gol lainnya dari kaki Kiken Mentinus Nikodemus.
"Di menit-menit awal kita sempat kebobolan satu gol, namun berhasil dibalas oleh Risman Arianto Maring, dan jelang turun minum kapten tim Kiken Mentinus Nikodemus berhasil memperdayai kiper NTB lewat tendangan pinalti, 2-1.
Ricky mengaku bahwa pada menit-menit awal, anak-anak asuhnya memang terlihat gugup, sehingga dengan mudah mendapat tekanan dari tim pra PON NTB, sehingga gawang Yohanes Seran Klau justru kebobolan terlebih dahulu.
Baca juga: El Tari Memorial Cup jadi ajang seleksi pemain PON NTT
Namun, mental anak-anak semakin membaik dan lebih percaya diri sehingga mampu berhasil membalas ketertinggalan di ujung babak pertama menjadi 2-1.
Memasuki babak kedua, Ricky mengaku memberikan motivasi kepada anak-anak asuhnya agar tetap bersemangat menghadapi setiap gempuran dari tim sepak bola NTB.
Beberapa menit kemudian usai turun minum, Kiken Mentinus Nikodemus berhasil menorehkan namanya di papan skor dan merubah kedudukan bagi tim pra PON NTT menjadi 3-1. Skor tersebut bertahan hingga pluit akhir dibunyikan oleh wasit.
Secara umum mantan pelatih Borneo FC itu mengaku bahwa anak-anak asuhnya bermain cukup bagus, dan mengikuti arahan yang disampaikan oleh tim pelatih.
"Anak-anak bermain bagus, emosi mereka di lapangan juga bagus. Satu pemain yang bermain dengan sangat bagus juga adalah Ari (Risman Arianto Maring) yang mencetak gol pertama," tambah dia.
Dengan kemenangan tersebut, NTT untuk sementara berada di puncak klasmen, dan masih sisa satu pertandingan lagi yakni melawan tim tuan rumah yakni Bali pada hari ini, Senin (9/12/2019).
Baca juga: NTT belum terlalu siap miliki tim sepak bola putri
Bali sendiri untuk sementara menjadi juru kunci setelah sebelumnya dikalahkan oleh NTB dengan skor 2-1 pada Kamis (5/12) lalu di lapangan sepak bola Samudra, Kute, Badung.
Ia berharap agar anak-anak asuhnya jangan cepat berpuas diri, sebab masih ada satu pertandingan lagi melawan tim tuan rumah Pra PON 2019, Bali, meski berada di juru kunci.
Direktur Utama Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur Jhon Leki yang hadir langsung menyaksikan pertandingan itu ketika dihubungi mengaku optimis NTT mampu lolos ke PON 2020 di Papua nanti.
"Kalau melihat permainan anak-anak kita tadi, saya yakin kita bisa lolos ke PON 2020 di Papua, jika lolos maka ini akan menjadi sejarah baru bagi NTT setelah 33 tahun tak pernah lolos ke PON," demikian Jhon Leki.
Baca juga: PSSI harapkan NTT segera miliki tim sepak bola putri
Baca juga: Sepak Bola - Faktor Yabes menjadi motivasi bagi anak-anak NTT