Kupang (Antara NTT) - Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur Marius Ardu Jelamu mengatakan pemerintah segera membahas kerja sama pembangunan terminal cruise di Labuan Bajo, Manggarai Barat dengan managemen terminal cruise internasional.
"Pihak managemen terminal cruise internasional akan datang untuk berdiskusi, kerja sama membangun terminal cruise. Saya sudah dapat pemberitahuan dari Bali dan mereka akan datang pada Desember 2016 mendatang," katanya di Kupang, Selasa (15/11).
Dia mengatakan, managemen terminal cruise merupakan salah satu pengembang besar di bidang infrastruktur pariwisata terminal cruise di seluruh dunia.
Kerja sama itu, lanjut dia, akan mendukung rencana pemerintah setempat untuk mengundang operator kapal pesiar internasional Carnival Cruise Line yang bermarkas di Amerika Serikat.
"Managemen terminal cruise juga merupakan orang-orang yang berhubungan dengan operator kapal pesiar internasional Carnival Cruise Line yang biasa membawa turis dunia yang jumlahnya lebih dari 3000 orang," katanya menambahkan.
Marius menjelaskan, rencana tersebut sesuai dengan gagasan Gubernur NTT Frans Lebu Raya untuk mengembangkan terminal cruise di daerah tersebut guna mendukung kemajuhan pariwisata.
"Sesuai dengan ide Pak Gubernur, minimal satu terminal cruise dan home base-nya di Labuan Bajo," katanya lagi.
Menurut dia, jika sudah ada terminal cruise, maka kapal pesiar sekelas Carnival Cruise Lina dengan kapasitas muatan lebih dari 3000 orang bisa bisa berkunjung ke destinasi wisata unggulan di provinsi kepulauan itu.
"Rencana ini untuk mendukung kemajuan jagat pariwisata kita yang sedang menggeliat. Bayangkan ribuan orang akan datang ke satu kota maka itu menjadi sumber keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah setempat," katanya pula.
Menurut Marius, infrastruktur pariwisata seperti terminal cruise sangat urgen untuk menunjang peningkatan jumlah pengunjung terutama yang datang menggunakan kapal pesiar ataupun yacht (kapal layar kecil).
Untuk itu, perjalanan wisata melalui jalur laut tersebut harus didukung dengan kesiapan infrastruktur yang efektif.
"Kalau kapal pesiar berlabuh di pelabuhan umum maka tidak efektif dan mengganggu aktivtias kapal lain, sehingga kalau ada pelabuhan khusus maka para wisatawan bisa lebih tenang dan mengunjungi berbagai destinasi wisata sampai berjam-jam," katanya.
Untuk itu, dalam rencana kerja sama tersebut Marius menambahkan, pihaknya akan meyakini managemen terminal cruise agar bisa berinvestasi membangun terminal tersebut.
"Nantinya kita akan berusaha menjamin mereka (managemen terminal cruise) bahwa pembangunan terminal cruise sangat cocok dan strategis di Nusa Tenggara Timur," demikian Marius Ardu Jelamu.
"Pihak managemen terminal cruise internasional akan datang untuk berdiskusi, kerja sama membangun terminal cruise. Saya sudah dapat pemberitahuan dari Bali dan mereka akan datang pada Desember 2016 mendatang," katanya di Kupang, Selasa (15/11).
Dia mengatakan, managemen terminal cruise merupakan salah satu pengembang besar di bidang infrastruktur pariwisata terminal cruise di seluruh dunia.
Kerja sama itu, lanjut dia, akan mendukung rencana pemerintah setempat untuk mengundang operator kapal pesiar internasional Carnival Cruise Line yang bermarkas di Amerika Serikat.
"Managemen terminal cruise juga merupakan orang-orang yang berhubungan dengan operator kapal pesiar internasional Carnival Cruise Line yang biasa membawa turis dunia yang jumlahnya lebih dari 3000 orang," katanya menambahkan.
Marius menjelaskan, rencana tersebut sesuai dengan gagasan Gubernur NTT Frans Lebu Raya untuk mengembangkan terminal cruise di daerah tersebut guna mendukung kemajuhan pariwisata.
"Sesuai dengan ide Pak Gubernur, minimal satu terminal cruise dan home base-nya di Labuan Bajo," katanya lagi.
Menurut dia, jika sudah ada terminal cruise, maka kapal pesiar sekelas Carnival Cruise Lina dengan kapasitas muatan lebih dari 3000 orang bisa bisa berkunjung ke destinasi wisata unggulan di provinsi kepulauan itu.
"Rencana ini untuk mendukung kemajuan jagat pariwisata kita yang sedang menggeliat. Bayangkan ribuan orang akan datang ke satu kota maka itu menjadi sumber keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah setempat," katanya pula.
Menurut Marius, infrastruktur pariwisata seperti terminal cruise sangat urgen untuk menunjang peningkatan jumlah pengunjung terutama yang datang menggunakan kapal pesiar ataupun yacht (kapal layar kecil).
Untuk itu, perjalanan wisata melalui jalur laut tersebut harus didukung dengan kesiapan infrastruktur yang efektif.
"Kalau kapal pesiar berlabuh di pelabuhan umum maka tidak efektif dan mengganggu aktivtias kapal lain, sehingga kalau ada pelabuhan khusus maka para wisatawan bisa lebih tenang dan mengunjungi berbagai destinasi wisata sampai berjam-jam," katanya.
Untuk itu, dalam rencana kerja sama tersebut Marius menambahkan, pihaknya akan meyakini managemen terminal cruise agar bisa berinvestasi membangun terminal tersebut.
"Nantinya kita akan berusaha menjamin mereka (managemen terminal cruise) bahwa pembangunan terminal cruise sangat cocok dan strategis di Nusa Tenggara Timur," demikian Marius Ardu Jelamu.