Kupang (ANTARA) - Seekor paus berukuran panjang sekitar 20 meter ditemukan mati terdampar di hutan Magrove di pesisir pantai Desa Tasilo, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Desa Tasilo, Kecamatan Rote Barat Laut, Maria Foes, yang dihubungi Antara dari Kupang, Sabtu (25/1) pagi mengatakan bahwa seekor paus itu diketahui terdampar dan mati oleh nelayan yang sedang melaut di wilayah pesisir desa tersebut.

"Menurut pengakuan para nelayan bagian tubuh paus itu terdapat banyak sekali luka, dan badannya sudah membengkak, karena diduga sudah terdampar dan mati selama beberapa hari," katanya.

Ia mengaku mendapatkan informasi terdamparnya paus itu pada Jumat (24/1) sore. Setelah Maria Foes langsung meminta bantuan babinsa dan babinkamtibmas untuk memantau langsung paus tersebut.

Setelah dipantau oleh babinsa dan babinkamtibmas diketahui bahwa paus tersebut panjangnya mencapai 20 meter dan tingginya mencapai dua meter dan seluruh badannya sudah membengkak. Sejumlah warga bersama anggota TNI dan Polri melihat bangkai paus pilot di pesisir pantai Desa Tolotio, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Sabtu (4/1/2020). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/wsj).
"Saat ini ikan pausnya menurut info yang saya dapat dari staf sudah bergeser ke pantai diduga karena terseret oleh gelombang di pantai itu," ujar dia.

Pihaknya juga sudah melaporkan hal itu ke Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN), dan saat ini masih menunggu proses evakuasi paus tersebut.

Kepala BKKPN Kupang Ikram Sangadji mengatakan bahwa saat ini tiga orang tim dari BKKPN Kupang sudah diterjunkan ke lokasi untuk mengecek paus tersebut.

"Kami sudah kirim tim ke sana untuk identifikasi setelah dapat info semalam. Saat ini tim sedang dalam perjalanan," ujar dia.

Ia mengaku belum mengetahui secara pasti jenis paus apa yang terdampar dan mati di Rote. Namun kata dia pihaknya akan segera melaporkan hasil identifikasi setelah tim dari Rote melaporkan. Paus pilot yang terdampar di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/HO-Istimewa)

Pewarta : Kornelis Kaha
Editor : Laurensius Molan
Copyright © ANTARA 2024